Mahasiswa KKN Harus Pahami Tata Sosial di Masyarakat

-


(STAIN Al-Fatah Jayapura) Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) diminta memahami kondisi sosial dan kebiasaan masyarakat di lokasi KKN. Wakil Ketua I STAIN Al-Fatah Jayapura M. Dahlan Sain, S.Ag, MM, menegaskan hal ini dalam sambutannya pada acara ‘Pembekalan Peserta KKN 2016 Jurusan Tarbiyah dan Syariah” di Ruangan Laboratorium Multimedia, Jumat 4 Maret 2016.
“Setelah memahami kondisi sosial di sana, barulah kita dapat menerapkan tugas-tugas yang sudah disiapkan dari kampus untuk kegiatan KKN,” tambahnya.
Menurut Dahlan, penyesuaian diri dengan warga di tempat KKN sangat penting agar mahasiswa dapat dengan mudah melaksanakan aktifitas bersama masyarakat.
“Silahkan melakukan pembinaan khususnya kepada generasi muda, tetapi jangan menggurui atau merasa paling pintar, apalagi kepada masyarakat yang sudah lama bermukim di sana,” ujarnya.
Hal ini penting, lanjutnya, agar mahasiswa dapat menjaga nama baik almamater. 
“KKN ini kegiatan akademik yang sudah terukur dan terstruktur dengan baik dari tahun ke tahun,” ucap Waket I.
Maka, kata dia, kegiatan ini belum bisa tergantikan oleh kegiatan lain yang dapat memberikan dampak positif serupa dengan KKN.
“Untuk itu, saya minta mahasiswa peserta KKN dapat bertanggungjawab terhadap setiap aktifitas di lokasi nanti,” pesannya.
Pada laporannya, Ketua Panitia KKN 2016 Suparto Iribaram, S.Sos, MA, mengatakan, KKN kali ini diikuti oleh enampuluh mahasiswa. Mereka terbagi dalam tujuh kelompok yang akan ditempatkan di Nimbokrang, Yapsi (Kabupaten Jayapura), Fak-Fak (Papua Barat), Arso VII, Arso PIR IV (Kabupaten Keerom), Koya Barat dan Skouw Sae (Kota Jayapura).
“Khusus untuk yang di Kota Jayapura, kita ketambahan tamu mahasiswa KKN dari IAIN Jember sebanyak 12 mahasiswa,” ujar Suparto.
Ia meminta agar mahasiswa STAIN Al-Fatah Jayapura dapat membantu kepada mahasiswa IAIN Jember untuk menunjukkan hal yang positif dalam setiap aktifitas KKN nanti.
Pada bagian akhir laporannya, Suparto meminta dukungan penuh dari setiap civitas akademik untuk kelancaran kegiatan KKN. Acara Pembukaan Pembekalan KKN ini turut dihadiri unsur pejabat dan dosen STAIN Al-Fatah Jayapura. (Her)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

-
Gambar
Dr. H. Idrus AlHamid, S.Ag, M.Si (STAIN Al-Fatah Jayapura) Musorma adalah musyawarah mahasiswa tertinggi di tingkatan Perguruan Tinggi. Untuk itu kegiatan Musorma harus menghasilkan keputusan yang baik bagi aktifitas mahasiswa di kampus. Ketua STAIN Al-Fatah Jayapura Dr. H. Idrus Al-Hamid, S.Ag, M.Si menegaskan hal ini dalam Pembukaan Musyawarah Organisasi Mahasiswa (Musorma) STAIN Al-Fatah Jayapura Tahun 2015, di Aula kampus, Rabu 22 April 2015. “Musorma harus menghasilkan Pengurus DEMA atau Dewan Eksekutif Mahasiswa yang memiliki integritas untuk kampus,” ujarnya. Ia meminta, jika seseorang itu tidak kompeten, maka jangan dipaksakan untuk menjadi Ketua DEMA. “Karena kalau itu terjadi, biasanya ia tidak akan mampu mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang dia kerjakan,” tambah Ketua. Menurut Ketua, dokumen-dokumen menyangkut pemilihan pengurus DEMA harus segera diserahkan ke Ketua melalui Waket III. Dokumen tersebut berisi hasil dari Musorma dan Pemilihan yang memut...
Baca selengkapnya

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT

-
Gambar
(Jayapura, 10 April 2019)  – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua mendapatkan peringkat “Terakreditasi B” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si menyampaikan hal ini di ruang kerjanya di Kampus Buper Waena Kota Jayapura, 10 April 2019. Rektor IAIN FM Dr. H. Idrus Alhamid, M.Si menerima hasil assesmen dari Ketua Tim Prof. Dr. Arifudin Ahmad “Kami bersyukur dan bangga atas peringkat yang telah diterima, ini adalah hasil kerja keras seluruh civitas akademik di kampus ini,” ujarnya. Menurutnya, akreditasi institusi adalah harapan seluruh perguruan tinggi di manapun. “Ini karena para siswa yamg ingin masuk ke perguran tinggi sudah pasti mencari yang terakreditaai,” jelasnya. Sesuai  Permenristekdikti  Nomor 32 Tahun 2016, setiap kampus wajib mendapatkan akreditasi institusi dan akreditasi pada setiap program studi yang diselenggarakannya.     “A...
Baca selengkapnya