Dosen Diharapkan Tingkatkan Kualitas Penelitian
(Jayapura,
7 Desember 2017) Dosen diharapkan
meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian ilmiah secara terus menerus.
Ketua STAIN Al-Fatah Jayapura Dr. H. Idrus Al-Hamid, S.Ag, M.Si menyampaikan hal
ini saat membuka kegiatan Diskusi dan Orientasi Program Penelitian Tahun 2018,
di Ruang Pertemuan kampus, 7 Desember 2017.
Sudarmaji bersama Tim P3M Umar Warfete, MA |
“Ada penelitian yang meningkat secara
kuantitas, tapi secara kualitas menurun atau stagnan saja, begitu juga
sebaliknya, maka ke depan ini harus diantisipasi oleh P3M,” kata dia.
Ketua menyampaikan, Kementerian Agama
sangat mendukung berbagai upaya yang dilakukan pihak kampus untuk meningkatkan
kemampuan dosen dalam melakukan penelitian ilmiah.
“Tetapi yang patut diingat, hasil
penelitian tersebut harus mampu memberi data yang akurat yang bisa dibuat
referensi untuk perbaikan dunia akademik maupun masyarakat luas pada umumnya,”
pintanya.
Pada bagian yang sama, Ketua Panitia
Diskusi, Suparto Iribaram, MA, mengatakan, kegiatan ini bertujuan mempersiapkan
riset atau penelitian untuk tahun 2018 agar memiliki hasil yang lebih baik.
“Diharapkan hasil riset itu nantinya
bisa menembus jurnal-jurnal yang bereputasi secara internasional, sekaligus
dapat mengangkat akreditasi lembaga,” tambahnya.
Ia menjelaskan, sebagai Kepala Pusat
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) STAIN Al-Fatah Jayapura,
pihaknya merancang agar riset tahun 2018 merujuk pada ketentuan secara
nasional.
“Karena dari target yang diinginkan
Diktis kemenag, setiap hasil riset harus mampu menembus kancah internasional,
yang mana penelitinya diwakili oleh dosen-dosen dari Kemeterian Agama,”
ujarnya.
Menurut Suparto, hasil riset dosen
tahun 2017 masih banyak yang belum memenuhi harapan.
“Yang harus dirubah adalah mindset teman-teman
dosen yang selalu merasa bahwa riset Kemenag di STAIN Al-Fatah Jayapura itu
pasti didapat, nah ini adalah kelemahan kita, sehingga harus ada regulasi yang
mensyaratkan adanya kompetisi,” ucapnya.
Provinsi Papua, sambungnya, selalu
dianggap sebagai daerah yang mampu memberi kontribusi riset secara nasional
yang lebih banyak.
“Harusnya, kita dapat mengambil itu
sebagai sebuah peluang untuk lebih menunjukkan kepada kalangan internasional,”
harapnya.
Sementara itu, Pemateri lain pada
kegiatan ini, Sudarmaji, S.Sos, menyampaikan bahwa peneliti perlu memperhatikan
pengelolaan keuangan dalam melaksanakan kegiatan riset.
“Jangan terkesan bahwa penelitian
hanya untuk menghabiskan anggaran saja,” ujar dia.
Ia menyebutkan, seorang peneliti
harus membuat dua laporan pertanggungjawaban dalam kegiatan riset.
“Yang pertama laporan penelitian itu
sendiri, dan yang kedua adalah laporan pertanggungjawaban dana penelitian.
Kegiatan Diskusi dan
Orientasi Program Penelitian Tahun 2018 yang berlangsung sehari ini, diikuti
empatpuluh dosen di lingkungan STAIN Al-Fatah Jayapura. (Her)