IAIN Fattahul Muluk Berupaya Jadi Rumah Besar Bersama untuk Kajian Keberagaman di Asia Pasifik

(Jayapura,     Januari 2019) – Bogor (honaismartnews) - Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua berupaya untuk menjadi Rumah Besar Bersama bagi Kajian Keberagaman di Asia Pasifik. Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. H. Idrus Al-Hamid, S.Ag, M.Si menegaskan hal ini usai mengikuti pertemuan para Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/1/2019) malam.
“Keinginan kami ini sejalan dengan apa yang disampaikan Bapak Menteri Agama dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian Agama tanggal 23 Januari kemarin, yakni tentang pentingnya moderasi beragama dijadikan framing dalam mengelola masyarakat yang plural,” ujarnya.
Untuk mengejawantahkan program tersebut, lanjutnya, IAIN Fattahul Muluk Papua akan bekerjasama dengan berbagai Perguruan Tinggi di dalam negeri maupun luar negeri.
Suasana pertemuan Rektor PTKI dan Menteri Agama dengan Presiden Joko Widodo
“Pendidikan tinggi diibaratkan pabrik intelektual dalam melahirkan generasi masa depan yang mampu merubah arah peradaban sebuah bangsa,” jelasnya.  Wilayah Indonesia memiliki bonus demografi yang jika dikelola dengan baik akan memberikan berbagai keuntungan untuk masyarakatnya.
“Maka, kita harus menyiapkan tenaga-tenaga terampil untuk mengolah Sumber Daya Alam yang tersedia,” urainya.
Menurut Rektor, PTKIN seharusnya mampu menyiapkan putra terbaik NKRI, untuk mampu mengelola kedaulatan ekonomi dan budaya yang belakangan ini mulai dirasakan mengalami pergeseran arah pandang.
“Yang saya maksudkan di sini adalah, pendidikan sudah saatnya menghasilkan generasi pengukir karya, bukan generasi yang menebar cerita hoax,” tegasnya.
Untuk menjadikan rumah besar bersama bagi kajian keberagaman di Asia Pasifik, maka harus ada rekonstruksi kurikulum PTKN se-Indonesia.
Program studi yang dibentuk harus menyesuaikan perkembangan jaman.
“Kita diharapkan tidak mempertahankan judul Prodi yang tidak Marketable dengan perkembangan global,” tuturnya.
Dalam konteks tersebut, Rektor akan segera membentuk tim untuk mengkaji rekonstruksi kurikulum sebagai basis pengembangan konsep "Moderasi Beragama dan Kebersamaan Umat" sebagaimana Tema RAKERNAS Kementerian Agama.
“Kampus IAIN Fattahul Muluk Papua akan menjadi Clearing House bagi berbagai kajian keberagaman di wilayah Asia Pasifik, di era digital saat ini,” pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. (Her)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT