Idul Adha: Moment Potong Hewan Qurban, Pererat Kekeluargaan
(iainfmpapua.ac.id) – Kegiatan penyembelihan hewan qurban di lingkungan kampus merupakan salah satu upaya mempererat rasa kekeluargaan antar seluruh warga kampus.
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Dr. H. Marwan Sileuw, M.Pd menyampaikan hal ini dalam sambutan kegiatan pemotongan hewan qurban pada rangkaian peringatan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah di kampus Jalan Merah Putih Buper Waena, Kota Jayapura, 1 Juli 2023.
“Terimakasih untuk semangat para dosen dan tendik dalam berqurban setiap tahunnya, ke depan diharapkan setiap unit berlomba lomba dalam menghadirkan hewan qurban, karena ini adalah hal yang baik berlomba-lomba dalam kebaikan dalam beribadah,” ungkapnya. Rektor menambahkan, berkumpul bersama melaksanakan pemotongan hewan qurban dapat menjaga rasa persaudaraan dan meningkatkan kebersamaan antar seluruh aparatur sipil negara dan para mahasiswa di lingkup IAIN Fattahul Muluk Papua.
Ketua panitia pelaksanaan qurban Dr. H. Talabudin Umkabu, M.Pd mengatakan, tahun ini terdapat 3 ekor sapi yang disembelih yang berasal dari qurban para dosen dan tendik untuk lingkungan IAIN Fattahul Muluk Papua. “Tentu diharapkan ke depan perolehan hewan qurban di IAIN Fattahul Muluk Papua dapat meningkat,” ungkap Wakil Rektor I IAIN Fattahul Muluk Papua ini.
Hewan qurban yang disembelih telah diperiksa oleh drh. Ketty dan tim dari Dinas Pertanian dan Pangan Bidang Peternakan Kota Jayapura. Pihaknya memeriksa kesehatan hewan yang akan disembelih dengan menjelaskan beberapa ciri hewan Qurban yang layak untuk dikonsumsi. “Untuk hewan qurban diperhatikan secara fisik terlebih dahulu mulai dari mata, hidung, kuku, dan mulut, semuanya harus normal, tidak ada luka,” jelasnya. Menurutnya, hewan qurban juga telah menjalani pemeriksaan antemortem dan postmortem. “Untuk antemortem diamati secara fisik, sementara postmortem pemeriksaan setelah disembelih, diperhatikan utamanya pada organ dalam yakni hati, ginjal, paru-paru dan jantung apakah mengalami perubahan setelah disembelih atau tidak,” tambahnya. Drh. Ketty mengatakan, seluruh hewan yang disembelih di lingkup IAIN Fattahul Muluk Papua dinyatakan layak konsumsi.
Kegiatan ini diikuti para dosen dan tenaga kependidikan serta mahasiswa IAIN Fattahul Muluk Papua. (Za/Is/Zul/Her/Ran)