Kepentingan Politik Sering Jadi Faktor Pemicu Retaknya Kerukunan Sosial
(Jayapura, 2 Oktober 2017) – Kepentingan politik sering
kali menjadi faktor pemicu retaknya tatanan kerukunan hidup sosial antarumat
beragama. Ketua STAIN Al-Fatah Jayapura Dr. H. Idrus Al-Hamid, S.Ag, M.Si
mengatakan hal ini dalam kegiatan Seminar Nasional “Islam dan Peradaban
Multikultur” di Hotel Grand Abe, 30 September 2017.
Dr Ali Ngabalin, Dr Miftahul Huda, Prof Dr Kamaruddin Amin |
“Tidak
hanya kepentingan politik, tapi juga unsur ekonomi, bisnis yang dilekatkan pada
motif-motif tertentu sehingga bisa merusak tatanan sosial di masyarakat di
Jayapura,” tambahnya.
Karena
itu, lanjutnya, perlu digelar upaya yang konsisten untuk mempertemukan berbagai
pihak dalam menyikapi berbagai persoalan di masyarakat.
“Perlu
dibuat solusi dan kajian dari setiap masalah, agar ke depan bisa mengantisipasi
tidak lagi timbul masalah baru. Nah, itulah salah satu alasan digelarnya
seminar ini,” terangnya.
Direktur
Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. Phil. Kamarudin Amin, MA
yang tampil sebagai narasumber utama seminar mengatakan, akhir-akhir ini muncul
isu sekelompok orang yang datang di beberapa kalangan masyarakat dengan ceramah
yang membuat resah.
“Hal ini
harus diantisipasi bersama agar tidak menimbulkan konflik sosial,” jelasnya.
Dr Idrus Al-Hamid, M.Si |
Islam
dan peradabannya, lanjutnya, mengajarkan umat untuk memberikan sikap toleransi
yang tinggi terhadap seluruh makhluk. Maka, kegiatan seminar seperti ini diharapkan
akan memunculkan para pemikir-pemikir yang berjiwa nasionalis dan memperkuat
kesatuan bangsa.
Dalam
sesi yang sama, Dr. H. Husnul Yaqin, M.HI sebagai Ketua Panitia Seminar
mengatakan Seminar Nasional yang digelar Pascasarjana STAIN Al-Fatah Jayapura ini
diikuti 125 peserta dari kalangan mahasiswa pascasarjana, kepala sekolah, guru,
tokoh agama dan pejabat dari berbagai instansi terkait di Kota Jayapura,
Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom.
“Kami
berharap ada pemahaman yang tuntas tentang hidup dalam keberagaman di kalangan
masyarakat,” ujarnya.
Seminar dengan
narasumber Ketua PP Bakomubin Dr. Ali Moktar Ngabalin ini juga dihadiri Wakil
Walikota Jayapura Rustan Saru, Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua, dan sejumlah
pejabat dari Kanwil Kementerian Agama Papua dan Kota Jayapura. (Her)