Mahasiswa Pascasarjana IAIN Papua Raih Juara III Lomba KTI Nasional
“Saya didampingi dosen pembimbing Dr Ade Yamin, MA dan tim mempersiapkan karya tulis ilmiah tersebut mulai dari tanggal 16 s.d 19 november 2022,” ujarnya kepada tim Humas, 2 Desember 2022. Selain membaca informasi terkait ketentuan dalam pembuatan karya ilmiah tersebut, pihaknya juga melakukan diskusi intens. “Saya berkoordinasi dengan dosen untuk memilih topik bahasan dengan subtema yang ditentukan oleh panitia terkait religious moderation dengan judul artikel Hiziban: Katalisator Moderasi di Keerom,” paparnya. Syarif juga memaparkan pemilihan judul tersebut untuk menunjukkan potret sebuah kecerdasan lokal. “Yang dimiliki oleh masyarakat sehingga mampu menjadi global value, selain itu tulisan tersebut juga mengajarkan terkait etnis lain di Indonesia sehingga bisa memperlihatkan budaya dan adat istiadat warisan leluhur yang bisa menjadi role model untuk mengelola keberagaman dan kemajemukan yang ada dalam bingkai moderasi,” jelasnya. Penulisan artikel tersebut sesuai dengan format yang ditentukan oleh panitia yang terdiri dari 4000-5000 kata dengan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. “Selanjutnya artikel tersebut dikirim via email kepada panitia dengan deadline tanggal 20 November 2022, artikel yang terpilih masuk nominasi diundang untuk melakukan presentasi di IAIN Pontianak pada tanggal 30 November 2022,” imbuhnya.
Syarif memaparkan kebahagiannya dapat meraih juara III. “Walaupun ada kendala saat berkomunikasi bersama tim dalam melakukan koordinasi karena harus berkomunikasi via online, hal tersebut karena lokasi tim yang tidak satu tempat dan dalam pengumpulan data harus terjun ke lapangan namun tidak menyurutkan semangat kami,” tuturnya. Menurutnya, dukungan kampus, khususnya program pascasarjanan IAIN Papua sangat membantu. “Saya dapat melakukan submit tulisan tanpa kendala dan juga bisa menghadiri undangan presentasi tersebut,” ujarnya. Ia juga berharap ke depannya bisa lebih banyak mahasiswa pascasarjana yang bisa mengikuti ajang serupa dengan taraf yang lebih tinggi lagi.
Dihubungi terpisah, Direktur PPs IAIN Fattahul Muluk Papua, Dr. Faisal, M.HI mengapresiasi prestasi yang diperoleh mahasiswa pascasarjana. “Ini merupakan upaya untuk memberikan ruang ekspresi bagi mahasiswa sekaligus sebagai bentuk prestasi akademik,” tuturnya. Faisal juga berharap ke depannya mahasiswa pascasarjana dapat mengikuti event-event yang berskala nasional seperti ini. “Dan jika memungkinkan yang bertaraf Internasional karena sangat mendukung prestasi akademik mahasiswa, sekaligus menjadi point bagi lembaga,” terangnya.
Panitia kegiatan, Dr. Sukino, M.Ag menerangkan kegiatan ini bertujuan memotivasi mahasiswa dalam menulis artikel. “Serta meningkatkan kualitas tulisan dalam bentuk artikel yang siap dipublikasikan di jurnal bereputasi nasional dan internasional, serta untuk mengembangkan budaya riset dan suasana akademik kampus,” ujarnya. Penilaian artikel berdasarkan kesesuaian dengan tema dan kesesuaian dengan ketentuan penulisan karya ilmiah dengan standar uji kemiripan. “Kami menerima 94 artikel dari berbagai kampus di Indonesia, artikel yang diterima diseleksi oleh tim penilai yang ditetapkan oleh pascasarjana IAIN Pontianak,” imbuhnya.
Kegiatan dengan tema ‘Islamic Studies in the Digital Era’ ini diikuti oleh mahasiswa pascasarjana dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dan Swasta (PTKIN dan PTKIS)). Para pemenang mendapatkan reward berupa uang pembinaan. (Za/Is/Zul/Her/Ran)