Wisudawan Harus Memberi Kontribusi Positif bagi Bangsa Indonesia
(STAIN Al-Fatah Jayapura) Sarjana yang telah diwisuda harus memberi
kontribusi nyata yang positif di masyarakat luas. Direktur Jenderal Pendidikan
Islam Kementerian Agama Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, MA, menegaskan ini
dalam orasi ilmiah pada Rapat
Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Sarjana ke VII dan Dies Natalies ke VIII, 24
Maret 2015 di aula Kampus, Buper Waena, Kota Jayapura.
Dirjen Pendis Kemenag, Prof Dr Kamaruddin Amin |
“Anda setelah
ini akan menghadapi lautan kehidupan yang luas, tantangan-tantangan baru yang
terus akan anda pelajari, untu
k itu jangan merasa cepat puas dengan gelar yang
anda peroleh sekarang ini,” ujarnya. Ia meminta para wisudawan agar terus
belajar hal-hal barus ebagai bekal hidup di masyarakat.
“Anda harus bersyukur, anda termasuk orang yang punya kesempatan menikmati manisnya dan
indahnya belajar di lembaga formal,” tambahnya.
Menurut Kamaruddin Amin, hanya 30% anak-anak di Indonesia yang
mengenyam pendidikan.
“Karena itu pemerintah punya program wajib belajar 12 tahun, sehingga
ke depan semua anak-anak kita harus bisa
belajar sampai tingkat SLTA,” jelasnya. Saat ini, sekitar 60% tenaga kerja
indonesia hanya berpendiidkan SMP ke bawah.
“Karena itu kita harus terus meningkatkan mutu kualitas sumber daya
manusia kita,” ingatnya. Menurut Dirjen, Indonesia adalah bangsa yang besar.
Pemerintah punya cita-cita besar membawa bangsa ini menjadi maju. Dan
instrument yang paling kuat meningkatkan national competitiveness adalah
pendidikan. “Lihat Amerika dan Eropa bisa hebat karena di sana ada perguruan- perguruan
tinggi terhebat di dunia. Tidak ada negara hebat di dunia ini yang tidak
memiliki perguruan tinggi hebat,” tegasnya.
Di sisi lain, tambahnya, Indonesai juga dinilai paling berhasil
mengelola keberagaman (diversity).
“Beberapa waktu yang lalu saya diundang bicara di depan parlemen
Eropa, banyak orang di parlemen Eropa yang bertanya bagaimana Indonesia bisa
mengelola keberagaman yang luar biasa tersebut,” katanya.
Tim Aubade Paduan Suara berfoto usai acara |
Untuk itu, lanjutnya,
wisudawan STAIN Al-Fatah Jayapura yang merupakan salah satu dari 652 perguruan
tinggi di bawah Kementrerian Agama, diharapkan bisa memberikan kontribusi
nyata, tidak hanya untuk daerah tapi juga untuk Indonesia yang besar ini.
Pada
bagian lain, ia juga bersyukur bisa datang ke Papua dan melihat keindahan Kota
Jayapura. “Pemandangannya dari kampus sangat menakjubkan, mirip dengan bukit-bukit
di Jerman yang pernah saya lihat,” ujarnya. Dengan kondisi alam yang istimewa
ini, kiranya dapat mendorong semangat mahasiswa untuk belajar menjadi yang
terbaik di kampus STAIN Al-Fatah Jayapura.
(Her)