Model Pendidikan di Kampus Beda dengan di SMA
(STAIN
Al-Fatah Jayapura) Pola pendidikan dan pengajaran di perguruan tinggi memiliki
banyak perbedaan dengan di tingkat SMA. Ketua STAIN Al-Fatah Jayapura Dr. H.
Idrus Al-Hamid, S.Ag, M.Si menegaskan hal ini dalam Kuliah Perdana Mahasiswa
Tahun Akademik 2015/2016 di Aula Kampus, Kamis 27 Agustus 2015.
“Jadi,
adik-adik jangan samakan gaya belajar mengajar atau tatap muka seperti model di
SMA dulu,” ujarnya.
Ketua STAIN Al-Fatah Dr. Idrus Al Hamid, S.Ag, M.Si |
Menurutnya,
saat SMA, siswa lebih sering pasif dalam menerima materi dari guru. Namun saat
di bangku kuliah, maka mahasiswa perlu aktif dalam proses transfer ilmu dengan
dosen.
“Saya
beri contoh sederhana, saat SMA, jika guru sedang bicara maka kita menulis apa
yang disampaikan, tapi saat kuliah, jika dosen menjelaskan, maka Saudara akan
mencari referensi yang lengkap untuk mendapatkan jawaban dari topik yang
dibahas,” jelasnya panjang lebar.
Maka
dari itu, lanjut Ketua, setiap fasilitas yang ada di kampus harus dimanfaatkan
semaksimal mungkin, termasuk perpustakaan dan laboratorium multimedia.
Menurutnya, mahasiswa harus pandai menyiapkan menghadapai tantangan di masa
akan datang.
“Saat
ini, di Indonesia ada 40 juta orang menganggur, ini adalah orang-orang yang
tidak memiliki obsesi, nah jika sejak dini kita tidak memiliki keinginan dan
membaca peluang, maka kita akan rugi di masa depan,” tambah Ketua.
Ia
menyinggung hal ini karena banyak mahasiswa yang kuliah karena motivasi yang
tidak jelas.
“Ada
yang hanya karena ingin menyenangkan orang tua, karena mau isi waktu luang,
atau jangan-jangan karena mau cari jodoh?” canda Ketua disambut tawa mahasiswa.
Pada
bagian akhir materi kuliahnya, Ketua mengingatkan agar mahasiswa saling menjaga
tali silaturahmi, tidak hanya saat di kampus tapi juga di luar perkuliahan.
Kuliah perdana ini diikuti lebih dari 200 mahasiswa
STAIN Al-Fatah Jayapura dan dihadiri segenap unsur pimpinan dan dosen. (Her)