Launching Satgas PPKS: Cegah Kejahatan Seksual

-

(iainfmpapua.ac.id) – Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Fattahul Muluk Papua menggelar Sosialisasi dan Launching Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di gedung aula terpadu, 23 Agustus 2024.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. Amirullah, M.Ag dalam sambutannya meminta seluruh warga kampus agar bersatu melawan dan mencegah terjadinya kekerasan seksual di lingkungan kampus. “Kejahatan seksual adalah kejahatan kemanusiaan yang harus kita lawan dan kita cegah bersama,” ujarnya. Warek juga mewanti para satgas untuk berperan aktif melakukan pencegahan dan pendampingan. “Ini juga bagian dari komtimen kampus untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual,” tegasnya.

Narasumber kegiatan sosialisasi Mina Blandina Ayomi, S.KM., M.Kes dalam paparannya menyampaikan, saat ini kampus masih dihantui oleh kasus-kasus pelecehan dan kekerasan seksual. “Ini bisa terjadi karena masyarakat terbiasa melakukan pengabaian, mewajarkan dan menganggap sepele atau bahkan ini aib, sehingga beberapa korban takut untuk melapor,” ucap Wakil dekan III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih. Ia menamahkan, kampus tidak boleh menolerir perbuatan-perbuatan mengarah pada pelecehan dan kekerasan seksual. Dalam paparannya, Mina menjelaskan bahwa hal pertama yang harus dilakukan korban adalah melapor. “Saat ini sudah ada tim satgas PPKS di kampus IAIN, jadi adik-adik jangan takut langsung saja laporkan jika ada kekerasan, diri kalian berharga jangan ada korban selanjutnya, langsung laporkan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Ayu Pratamawati, M.Pd mengatakan, pembentukan Satgas PPKS ini menjadi wujud nyata komitmen kampus dalam menghadirkan kampus yang aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan seksual. “Kepada para korban kekerasan seksual, kami siap memberikan dukungan dan pendampingan yang kalian butuhkan, jangan ragu untuk melapor dan mencari bantuan,” pungkasnya. Satgas PPKS dipimpin oleh Asep Rosadi, M.Pd, dengan Sekretaris Mayang Nurmala Indah, M.Hum dan ketua bidang serta para anggota. Launching dan sosialisasi ini dihadiri oleh para pejabat, dosen, tendik serta mahasiswa IAIN Fattahul Muluk Papua,  (Za/Is/Her/)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

-
Gambar
Dr. H. Idrus AlHamid, S.Ag, M.Si (STAIN Al-Fatah Jayapura) Musorma adalah musyawarah mahasiswa tertinggi di tingkatan Perguruan Tinggi. Untuk itu kegiatan Musorma harus menghasilkan keputusan yang baik bagi aktifitas mahasiswa di kampus. Ketua STAIN Al-Fatah Jayapura Dr. H. Idrus Al-Hamid, S.Ag, M.Si menegaskan hal ini dalam Pembukaan Musyawarah Organisasi Mahasiswa (Musorma) STAIN Al-Fatah Jayapura Tahun 2015, di Aula kampus, Rabu 22 April 2015. “Musorma harus menghasilkan Pengurus DEMA atau Dewan Eksekutif Mahasiswa yang memiliki integritas untuk kampus,” ujarnya. Ia meminta, jika seseorang itu tidak kompeten, maka jangan dipaksakan untuk menjadi Ketua DEMA. “Karena kalau itu terjadi, biasanya ia tidak akan mampu mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang dia kerjakan,” tambah Ketua. Menurut Ketua, dokumen-dokumen menyangkut pemilihan pengurus DEMA harus segera diserahkan ke Ketua melalui Waket III. Dokumen tersebut berisi hasil dari Musorma dan Pemilihan yang memut...
Baca selengkapnya

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT

-
Gambar
(Jayapura, 10 April 2019)  – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua mendapatkan peringkat “Terakreditasi B” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si menyampaikan hal ini di ruang kerjanya di Kampus Buper Waena Kota Jayapura, 10 April 2019. Rektor IAIN FM Dr. H. Idrus Alhamid, M.Si menerima hasil assesmen dari Ketua Tim Prof. Dr. Arifudin Ahmad “Kami bersyukur dan bangga atas peringkat yang telah diterima, ini adalah hasil kerja keras seluruh civitas akademik di kampus ini,” ujarnya. Menurutnya, akreditasi institusi adalah harapan seluruh perguruan tinggi di manapun. “Ini karena para siswa yamg ingin masuk ke perguran tinggi sudah pasti mencari yang terakreditaai,” jelasnya. Sesuai  Permenristekdikti  Nomor 32 Tahun 2016, setiap kampus wajib mendapatkan akreditasi institusi dan akreditasi pada setiap program studi yang diselenggarakannya.     “A...
Baca selengkapnya