Jati diri Peneliti Terlihat dari Penyampaian Penelitian di Forum Ilmiah



(STAIN Al-Fatah Jayapura) Jati diri seorang peneliti akan meningkat apabila hasil penelitiannya telah disampaikan kepada forum ilmiah internasional yang bergengsi. Dosen STAIN Al-Fatah Jayapura Dr. M. Anang Firdaus, S.Ag, M.Fil.I mengatakan hal ini di ruang kerjanya kemarin, saat dimintai keterangannya terkait hasil Seminar Internasional yang telah diikuti.
Dr M Anang Firdaus (kiri) menerima sertifikat dari Panitia
            Sebelumnya, Anang yang mewakili STAIN Al-Fatah Jayapura mendapat kesempatan untuk mempresentasikan paper hasil penelitiannya pada sebuah seminar internasional di Malaysia. Seminar yang diselenggarakan tanggal 6 – 7 Oktober 2015 oleh Faculty quranic and sunnah studies, Islamic Science University of Malaysia ini adalah The 4th Internasional Seminar Of Wahyu Asas Tamadun (SWAT) 2015 yang mengambil tema “Implementing Quranic Values In Society”.
            “Yang dimaksud seminar dalam forum internasional bergengsi ini adalah seminar dan publikasi ilmiah pada jurnal ilmiah yang bereputasi internasional,” jelasnya.
Disamping itu, tambah Anang, seminar internasional juga bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya meneliti di kampus dan merintis ataupun menjalin kerjasama dengan peneliti dari berbagai negara.
            “Ada presentasi peneliti dari tuan rumah Malaysia, Arab Saudi, Inggris, Amerika Serikat, Irak, Turki, Iran, dan negara lain,” sambung Anang.
            Sedangkan beberapa tema utama penelitian mereka diantaranya tentang Integrasi Quran dan Ilmu Pengetahuan Modern, Membendung Fahaman Sesat Menurut Quran, Penemuan Saintifik dan Inovasi, Peranan Institusi Quran dan NGO, Aplikasi Teknologi dalam Pengembangan Ilmu, dan lainnya.

Anang menambahkan, sebagai seorang dosen dan peneliti, merupakan sebuah kebanggaan dan pengalaman baru bagi dirinya ketika diundang oleh panitia seminar untuk mempresentasikan makalah.
“Saya bisa berdiskusi dan berdialog sekaligus menimba banyak ilmu dan pengalaman dari di forum internasional,” ujarnya.
            Awalnya, ia mengirim paper hasil penelitian ke panitia, hingga akhirnya diundang untuk mempresentasikan di forum tersebut.
            “Nantinya, salah satu kewajiban peneliti ialah mendiseminasikan hasil penelitiannya melalui seminar berkala ilmiah dan temu ilmiah,” tuturnya.
               Seminar ini merupakan ajang berkumpulnya para ilmuan, pemerhati dan civitas akademi Islam dari seluruh dunia untuk membicarakan dan berdialog tentang isu-isu yang berkaitan dengan Al-Quran dan Sunnah terutama yang menyangkut peran keduanya sebagai dasar hidup dan transformasi umat yang madani. Seminar ini diharapkan akan menghasilkan ide-ide, pemikiran-pemikiran dan penemuan-penemuan yang bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia baik di dunia maupun akherat. (Her)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT