Pemkot Jayapura Tetapkan Bidang Keagamaan Jadi Salah Satu Prioritas Pembangunan


(Jayapura, 28 Oktober 2018) – Pemerintah Kota Jayapura menempatkan bidang keagamaan sebagai salah satu prioritas pembangunan, yaitu menjadikan masyarakat Kota Jayapura yang beriman, bermoral dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Walikota Jayapura menegaskan hal ini dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Walikota Ir. H. Rustan Saru pada kegiatan Seminar Pascasarjana IAIN Fattahul Muluk Papua di Jayapura, 28 Oktober 2018.
Rektor IAIN FM Papua Dr Idrus Alhamid  didampingi Direktur Pascasarjana Dr Husnul Yaqin menyerahkan Plakat kepada Wawali Ir Rustan Saru
“Dalam mewujudkan Kota Jayapura yang aman dan damai, hal ini merupakan prasyarat bagi kelancaran dan kelangsungan pembangunan ke depan,” ujarnya.
Menurutnya, dalam perkembangan kehidupan bermasyarakat saat ini, semakin banyak permasalahan dan problematika kehidupan akibat perkembangan yang semakin kompleks.
“Pemerintah tentu mempunyai kewenangan untuk memperbaiki dan mengarahkan warga masyarakat untuk menjalani kehidupan sesuai aturan hukum yang berlaku dan kembali sesuai dengan ajaran agama,” jelasnya.
Rustan Saru menguraikan, warga harus menyadari bahwa, Kota Jayapura sebagai kota majemuk, maka isu SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) akan bergejolak apabila diantara sesama warga tidak dapat menahan diri.
“Saya harapkan bahwa pelaksanaan seminar nasional ini harus benar-benar dimanfaatkan dalam rangka membahas dan menyatukan persepsi dalam hal toleransi antar umat beragama di Papua khususnya di Kota Jayapura,” ucapnya.
Seminar Nasional yang digelar Program Pascasarjana IAIN Fattahul Muluk Papua ini mengambil tema ‘Kerukunan Dalam Perspektif Agama dan Budaya’.
Pada bagian yang sama, Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si menegaskan bahwa Pemerintah pusat perlu lebih memperhatikan wilayah Papua dalam menjaga kerukunan dalam keberagaman.
Seminar seperti ini penting agar kita dapat merawat kebhinekaan, agar kita tidak mudah terpancing berita bohong atau hoax, dan hal-hal negatif lainnya sejalan dengan kemajuan jaman dan perkembangan teknologi,” ungkapnya.
Ketua Panitia Seminar Siti Rokhmah, M.Pd menjelaskan, kegiatan ini diikuti 120 peserta dari berbagai perwakilan tokoh masyarakat, LSM, mahasiswa Pascasarjana, akademisi, dan berbagai pihak lain.
“Kegiatan akan kita sambung besok di kampus IAIN Fattahul Muluk Papua bersama narasumber Profesor Hamdan Juhannis dan narasumber lain,” pungkasnya.
Seminar ini juga menghadirkan Direktur Pascasarjana Dr. H. Husnul Yaqin, MH, Dr. M. Anang Firdaus, M.Fil,I, dan Dr. Eko Siswanto, MHI dalam sesi diskusi. (Her)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT