Jukri, Jumardin, dan Alan Siap Kejar Prestasi di Festival Bidikmisi Nasional
(Jayapura, 18 September 2019) – Tiga mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua siap berlaga di ajang lomba Festival Bidikmisi Nasional 2019 yang akan digelar di Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar pada tanggal 8 Oktober 2019 mendatang.
Jukri Baharuddin dari Program Studi Perbankan Syariah, Jumardin dari Program Studi Ekonomi Syariah, dan Masaalah Marasabessy dari Program Studi Perbankan Syariah menyatakan siap mengejar prestasi terbaik dalam ajang yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Bidikmisi (HIMABIM) UIN Makassar tersebut.
“Saya mewakili tim Debat dengan tema ‘Fintect Sebagai Sarana Pengelolaan Bidikmisi Mahasiswa’,” ujar Jukri kepada Tim Humas IAIN FM Papua, 18 September 2019.
Sebagai ketua tim, ia sudah melakukan beberapa persiapan seperti mencari referensi online terkait lomba debat serta bertukar pengalaman dengan rekan mahasiswa dari universitas lain. “Kami juga menjadwalkan sparing debat dengan dosen-dosen di FEBI serta meminta masukan dari mereka terkait kekurangan kami dalam pemenuhan argumen debat,” tuturnya.
Jukri mengaku terkendala dengan minimnya buku yang mendukung tema tersebut di perpustakaan.
Sementara itu, Masaalah Marasabessy dan Jumardin akan berlaga di tim Essai dengan judul ‘Sejuta Asa Klub Papua (Komunitas Literasi Untuk Membangun Papua)’. “Saya memilih judul ini karena rendahnya literasi atau minat baca masyarakat di Papua, rendahnya kualitas pendidikan,” ujar Alan, panggilan Marasabessy.
Selain itu, menurutnya, infrastruktur atau komunitas literasi kurang bergerak dalam bidang pendidikan. Hal lain yang dicermati adalah ketersedian buku di Papua yang merupakan buku cetakan tahun lama, hingga lemahnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan di Papua. “Jadi komunitas ini sebenarnya memiliki tujuan untuk mengentaskan gersangnya literasi di tanah Papua,” ungkap Alan.
Alan menuturkan, ada beberapa ide program yang ditawarkan pada komunitas ini diantaranya Gerakan masyarakat menulis (Germas), Noken Literasi, Buku Untuk Pedalaman, Perpusatakaan Jalanan (Peran), Taman Literasi (Tali). “Program ini sejatinya masih bersifat gagasan atau ide, tapi untuk merealisasikannya saya telah berkomunikasi dengan komunitas literasi yang ada di Kota Jayapura,” jelasnya.
Mereka berharap dalam lomba kali ini dapat meraih semi final 4 besar.
“Kami memohon kepada Allah, minta doa restu dari orang tua, dan para dosen, sebisanya kami membagikan ilmu kepada teman-teman sebagai cara melatih intonasi pembicaraan dan pengalaman berfikir,” tutupnya.
Ditemui terpisah, Dosen pembimbing Fachrudin Fiqri Affandi, M.E mengatakan bangga dengan semangat anak-anak didiknya dalam mempersiapkan lomba debat dan Essai yang akan diadakan di Makassar.
“Saya optimis dengan mereka, perihal kalah atau menang itu belakangan yang terpenting mereka berani tampil dulu,” ucapnya. Ia menekankan pada tim bahwa kemenangan bukanlah hal satu-satunya yang harus dicapai. “Tetapi harus tampil maksimal karena membawa nama baik lembaga,” ujarnya.
Fachrudin berharap mereka tidak hanya berhenti pada kegiatan lomba ini, namun essay yang bertujuan memberikan sebuah inovasi pada pengetahuan literasi kepada masyarakat Papua dapat terealisasi dan dirasakan dampaknya oleh masyarakat Papua.
Festival lomba Bidikmisi Nasional 2019 kali ini mengusung tema ‘Inovasi Awardee Bidikmisi sebagai Bentuk Kontribusi dalam mengahadapi Tantangan Revolusi Industrsi 4.0’. (Min/Zul/Ran)