'Nulis Ide Tidak Seperti Sulap, Tapi Butuh Proses Panjang’
www.iainfmpapua.ac.id) – Dalam usaha menuliskan ide, seorang peneliti melakukannya melalui sebuah proses yang cukup panjang. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Dr. Suparto iribaram, S.Sos., M.A. menyampaikan hal ini dalam Webinar yang digelar Program Studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Fattahul Muluk Papua, 14 November 2020.
“Jadi tidak seperti sulap, prinsip menemukan ide itu karena adanya teknologi, relasi dan pendidikan, jadi jika kita mampu menyatukan teknologi dan pendidikan kita akan menemukan riset yang sangat menarik untuk di kaji,” jelas Suparto. Dalam materi ‘Ide dan Tips Dalam Penulisan Artikel Ilmiah’, ia menjelaskan cara menemukan ide dalam menulis. “Ide itu dapat ditemukan dengan cara membaca buku, membaca jurnal ilmiah, seminar, diskusi, mengamati fenomena di masyarakat serta mencacat ide agar tidak lupa,” urainya.
Pemateri lain, Dr. Abdussakir, M.Pd dari Universitas Islam Negeri Malang menjelaskan bahwa artikel ilmiah adalah tulisan yang berisi laporan sistematis mengenai hasil kajian atau hasil penelitian yang disajikan kepada masyarakat ilmiah tertentu yakni mahasiswa, dosen, guru, peneliti dan ilmuan. “Artikel Ilmiah tersebut memiliki ciri diantaranya sistematis yakni ada sistematikanya sendiri, objektif yaitu berbasis teori atau fakta bukan mitos atau fiksi, selain itu tulisan ringkas yakni padat, jelas dan tuntas, dan menggunakan bahasa baku, kalimat lugas, logis, denotatif dan efektif,” tuturnya.
Dalam sambutan Webinar, Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si berharap kegiatan ini dapat mengembangkan dan membangun riset bersama. “Jika metode yang selama ini digunakan metode Eropa, maka kita bisa mengembangkan sendiri dengan metode made in Indonesia,” tuturnya.
Senada dengan Rektor, Wakil Dekan 1 Fakultas Tarbiyah Dr. Zulihi, S.Ag, M.Ag berharap seluruh dosen di Fakultas Tarbiyah dapat memiliki respon positif dalam rangka memperbanyak tulisan baik di jurnal maupun artikel ilmiah sebagai bentuk rasa tanggung jawab terhadap pribadi sebagai dosen dan Institusi. “Selain itu, ketika budaya menulis sudah tertanam dalam diri dosen di Fakultas Tarbiyah, maka akan berimplikasi terhadap nilai tambah program studi khusunya dalam penilaian akreditasi, baik pada Prodi Matematika dan atau prodi-prodi lainnya,” jelasnya mewakili Dekan Fakultas Tarbiyah.
Webinar Prodi Tadris Matematika dengan tema ‘Budayakan Menulis Artikel Ilmiah’ ini diikuti oleh Dosen dan Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Fattahul Muluk Papua. (Min/Zul/Her/Ran).