Kuliah Tamu PPs: Era Digital, Teknologi Rawan Penyimpangan
(iainfmpapua.ac.id) – Di era digital, penggunaan teknologi rawan terjadinya penyimpangan.
Dosen Prodi Bahasa Dan Kebudayaan Arab Universitas AI Ahzar Indonesia al-azhar
Indonesia, Dr. Nur Hizbullah, M.Hum menekankan hal ini dalam
kuliah tamu Program Studi Hukum
Keluarga Islam (HKI) Program Pascasarjana (PPs) Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua secara online, 28 Juni 2022.
Nur memaparkan terkait dampak negatif
dari relasi teknologi dan agama. “Bagaimanapun teknologi itu rawan penyimpangan
apalagi bagi yang tidak paham agama secara baik karena banyak konten di medsos
yang dimanipulasi, sehingga perlu pemahaman edukasi yang luas, intensif dan
terarah,” ujarnya. Menurutnya, secanggih apapun teknologi dan manfaatnya harus
tetap bijak dalam menggunakannya. “Karena potensi merusaknya sama dengan
potensi memperbaikinya, tergantung bagaimana kita memanfaatkannya,” pungkasnya.
tangkapan layar Dr Nur Hizbullah |
Ia menyebutkan bahwa segala aktivitas
menjadi mudah, praktis, dan fleksibel untuk dilakukan khususnya dalam berdakwah
di era digitalisasi. “Saat ini berdakwah tidak harus di masjid, sekolah, maupun
tempat umum lainnya, kita juga tidak perlu menjadi ustadz maupun ustadzah untuk
dapat berdakwah, dengan memposting atau menshare tulisan terkait syariat islam
sudah dapat dikatakan kita telah melakukan dakwah,” jelasnya. Menurutnya, era digital
ini mempermudah masyarakat dalam berinteraksi antar individu lain secara
virtual. “Seperti bersilatuhrahmi dengan kerabat jauh melalui video call, dan
juga melakukan sedekah seperti menyalurkan bantuan atau zakat dengan hanya
mentransfer dana yang diperlukan,” jelasnya. Nur mengingatkan bahwa tidak semua
ibadah dapat dilakukan secara virtual. “Seperti melakukan sholat berjamaah
secara online dan menjalankan haji karena ibadah merupakan sesuatu yang ketat
dimana kita melakukan ibadah sholat maupun haji sudah dengan pedoman yang
diajarkan Rasul,” terangnya.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN
Fattahul Muluk Papua, Prof. Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag., M.Si menyampaikan
bahwa program kuliah tamu ini diharapkan dapat meningkatkan potensi dan
kapasitas mahasiswa. “Dapat membangun peradaban Islam di bagian timur khususnya
di era metaverse ini, dimana mahasiswa akan dihadapkan dengan dinamika virtual
yang berkembang ke depan” ujarnya. Menurutnya untuk menghadapi era metaverse
ini perlu menyusun konsep-konsep yang berbasis digital. “Seperti pesan-pesan
tentang kebaikan, kebenaran, humanis yang dapat memberikan pemahaman bagi
pendengar bahwa islam ini bukan agama yang eksklusif dan tidak bertentangan
dengan peradaban,” imbuhnya.
Tangkapan layar Prof Dr H Idrus Alhamid |
Kuliah tamu dengan tema ‘Keberislaman
di Era Metaverse’ ini dipandu Kaprodi HKI, Dr. Faisal, S.Ag., M.HI. Kegiatan
ini diisi dengan diskusi interaktif seluruh mahasiswa magister HKI Program
Pascasarjana IAIN Fattahul Muluk Papua. (Za/Is/Zul/Her/Ran)