KKN Lintas Nusantara Harus Beri Citra Positif untuk NKRI
(Jayapura, 8
Maret 2018) – Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Lintas Nusantara harus dapat memberi citra yang positif untuk masyarakat
Indonesia. Ketua STAIN Al-Fatah Jayapura Dr. H. Idrus Al-Hamid, S.Ag, M.Si
menegaskan hal ini dalam Pembukaan Pembekalan Mahasiswa KKN Lintas Nusantara di
Aula Kampus, 7 Maret 2018.
“Perpaduan
mahasiswa dari berbagai kampus dalam KKN ini, harus mampu memberi persepsi yang
baik kepada warga di lokasi KKN berada,” ujarnya.
Menurutnya,
dengan kegiatan ini, masyarakat
diharapkan mengerti keberadaan mahasiswa dari Sabang sampai Merauke
untuk melaksanakan kuliah kerja nyata dalam bingkai NKRI.
Perkenalan Mahasiswa IAIN Jember |
“Jadi
disini ada delapan mahasiswa dari IAIN Jember Jawa Timur, dan empat mahasiswa
dari IAIN Palangkaraya Kalimantan yang akan bersama mahasiswa STAIN Al-Fatah
Jayapura melaksanakan KKN di berbagai tempat di Papua dan Papua Barat,”
ucapnya. Untuk itu, ia meminta para mahasiswa saling memberi pemahaman yang
baik tentang berbagai perbedaan suku, budaya, dan kondisi geografis
masing-masing.
“Dengan
begitu, maka akan terjalin hubungan yang baik di kalangan sesama mahasiswa
antar provinsi dan antara pihak kampus dengan masyarakat,” tambahnya. Ia berpesan
agar para mahasiswa dari Kalimantan dan Jawa Timur dapat menjaga kondisi
kesehatan selama menjalankan kegiatan KKN di Papua.
“Jadi,
kalau dari Palngkaraya ada empat orang yang datang kesini, ya nanti pulangnya
juga tetap empat orang, jangan sampai berkurang,” candanya.
Sedangkan
Kepala Pusat Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) IAIN Jember, Dr. Muhidin, M.Ag,
mewakili Rektor IAIN Jember Prof. Dr. Babun Suharto, menyampaikan bahwa
sebenarnya banyak mahasiswa dari Jember yang ingin bergabung dalam KKN Lintas
Nusantara ke STAIN Al-Fatah Jayapura.
MoU antara STAIN Jayapura dengan IAIN Banten |
“Namun
tentu kami harus melakukan seleksi dan pembagian, karena nanti juga akan ada
program kerjasama dengan kampus di Palangkaraya dan Samarinda,” jelasnya.
Mengenai
penempatan Lokasi KKN, pihaknya mengaku siap ditempatkan dimanapun selama masih
dalam bingkai NKRI. Sementara itu, Rektor IAIN Sultan Maulana Hasanuddin
Banten, Prof. Dr. Fauzul Iman, MA, yang juga diundang dalam Pembukaan
Pembekalan KKN menyampaikan bahwa suatu saat kampus yang dipimpinnya akan
mengikuti langkah kerjasama dalam bentuk KKN Lintas Nusantara tersebut.
“Di
sini ada banyak tradisi yang berbeda sehingga peserta KKN ini harus dapat
memahami kondisi tersebut,” pesannya.
Ia
meminta mahasiswa jangan jenuh dalam menggali ilmu dan wawasan dari berbagai
tempat di Indonesia.
Ketua
Panitia KKN Lintas Nusantara Suparto Iribaram, MA, mengatakan, peserta KKN
berjumlah 87 mahasiswa yang akan di tempatkan di berbagai wilayah di Papua dan
Papua Barat.
“Kegiatan
ini bertujuan membangun kehidupan sosial keagamaan di masyarakat yang
mengedepankan nilai-nilai Islam sebagai wujud program pemerintah yang
memprioritaskan kegiatan di daerah 3 T terluar, terdepan, dan tertinggal,”
ujarnya. Dalam Kegiatan Pembukaan Pembekalan KKN ini juga dilakukan
penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara STAIN Al-Fatah
Jayapura dengan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten tentang penyelenggaraan
kegiatan di bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Acara yang berlangsung
sehari ini dihadiri sejumlah dosen dan unsur pejabat STAIN Al-Fatah Jayapura.
(Her)