Jangan Sampai Dosen dan Guru Didatangkan Dari Negara Asing

Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. H. Idrus Alhamid, M.Si
(Jayapura, 1 Agustus 2019) – “Jangan sampai dosen dan guru didatangkan dari negara asing karena kita kekurangan tenaga pengajar di dalam negeri,” ujar Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si dalam sambutan Pembukaan Sosialisasi Program Beasiswa 5000 Doktor Luar Negeri Tahun 2019, di aula kampus, 1 Agustus 2019.
Rektor mengatakan, pihaknya mengkhawatirkan adanya kemungkinan suatu saat tenaga pengajar di berbagai universitas dan sekolah akan diisi oleh tenaga asing jika kampus dari dalam negeri tidak memiliki tenaga pengajar yang cukup memadai.
“Bayangkan apa yang terjadi seandainya Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia misalnya, ternyata yang mengajar bukan orang Indonesia sendiri,” ungkapnya. Untuk itu, sambungnya, semua pihak harus berupaya menciptakan tenaga pengajar yang handal dari kampus di dalam negeri.
“Karena itu, semua dosen harus mengikuti program Sosialisasi 5000 Doktor ini dengan tuntas,” pintanya.
Dengan gelar dan kepakaran yang tuntas, diharapkan nantinya semua tenaga pendidik akan mampu mengisi posisi tenaga pengajar yang berkualifikasi terbaik.
Koordinator Beasiswa Program 5000 Doktor, Arif Zamhari, PhD
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Beasiswa Arif Zamhari, Ph.D dan Wakil Koordinator untuk Eropa, Australia, dan Amerika Utara pada Program 5000 Doktor Kementerian Agama Didin N. Hidayat, Ph.D, mengatakan, mereka tengah melakukan sosialisasi di 11 titik.
“Saat ini kami sedang sosialisasi di Indonesia tengah dan timur,” ucap Arif.
Ia mengatakan, program ini harus didukung semaksimal mungkin untuk mempercepat lahirnya Doktor yang mampu bersaing di tingkat international. “Jumlah doktor kita baru sekitar 18 persen, kemudian tulisan dosen kita banyak yang belum dibaca oleh dunia, maka kita harus upayakan program ini dengan cepat,” tambahnya.
Sosialisasi ini diisi dengan presentasi tentang persyaratan yang harus dipenuhi dosen jika ingin mengikuti Program Beasiswa 5000 Doktor. Di dalamnya disebutkan tentang penjelasan hak dan kewajiban terkait biaya hidup, biaya riset, tempat tinggal, seminar, dan lain-lain.
“Ada banyak pilihan negara dengan persyaratan Bahasa Inggris maupun Bahasa Arab,” pungkasnya.
Sosialisasi Program Beasiswa 5000 Doktor dari Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama ini diikuti pejabat dan dosen di lingkup IAIN Fattahul Muluk Papua. (Zul/Her/Ran)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT