Momentum HUT RI: Kebaya Dapat membuat Muslimah Indonesia Tampil Islami

Dharma Wanita Persatuan berfoto bersama Rektor IAIN FM Papua usai upacara
(Jayapura, 17 Agustus 2018) – Pakaian kebaya dapat membuat wanita muslimah Indonesia tampil lebih Islami. Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Ny. Masyitha Idrus Alhamid, SE mengatakan hal ini usai Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman kampus, 17 Agustus 2019.
“Dalam momentum peringatan HUT RI kali ini kami semua menggunakan kebaya nasional yang mana kebaya ini adalah pakaian yang sangat religius bagi kaum muslimah Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini ada kesan dan anggapan bahwa kebaya adalah busana yang tidak islami.
“Anggapan tersebut tidak tepat, karena kebaya ini adalah akulturasi dari budaya Arab yang membawa agama  Islam ke tanah air,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa dulunya wanita Indonesia menggunakan pakaian kemben yang tidak menutup dada atas dan leher. Maka, kemudian orang Arab datang mengenakan selendang untuk menutup bagian pundak, sehingga akhirnya menjadi kebaya utuh.
“Pahlawan Ibu Kartini sebenarnya malah lebih religius, karena sebagai seorang muslimah bangsawan, dia sangat islami,” jelasnya. Masyhita menuturkan, Kartini mempertemukan ujung selendang dengan ujung selendang yang satunya untuk menutupi leher.
“Maka akhirnya dulu pernah dikenal dengan kebaya selendang model Kartini,” urainya.
Pada perjalanan sejarah, datang wanita dari Tiongkok dan Belanda yang memadukan kebaya dengan bahan brokat dan bahan lain sehingga menjadi kebaya yang sempurna dan menutup aurat untuk digunakan wanita Indonesia. “Hanya saja, di jaman modern ini banyak kebaya yang beredar sekarang tangannya cuma 7/8 sehingga tidak islami, mohon saran untuk para Desainer mulimah khususnya agar membuat desain yang sampai pergelangan tangan,” ucapnya.
Ketua DWP juga menyampaikan bahwa penggunaan kebaya tidak hanya pada moment resmi tapi juga dapat digunakan pada acara non formal.
“Dijamin bisa bergerak lancar, kan tadi saya senam poco-poco juga pakai kebaya, jadi kehadiran kebaya tidak merusak busana muslim, tetapi yang penting modelnya harus menutup aurat,” pungkasnya.
Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI digelar secara khidmat diikuti segenap pejabat civitas akademik, undangan, dan mahasiswa. (Her/Zul/Ran)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT