Konsumsi Bahan Kimia Jadi Sel Penyubur Kanker
Peserta melakukan salah satu gerakan untuk mendeteksi kanker payudara |
(Jayapura, 18 November 2019) – Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia dapat menjadikan sel kanker semakin tumbuh subur. Kepala Cabang Yayasan Sosialisasi Kanker Indonesia (YSKI) Papua Wenda Herli,A.Md, Keb, mengatakan hal ini dalam kegiatan sosialisasi penyakit kanker di Aula Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua, Buper Waena Kota Jayapura, 18 November 2019.
“Ada banyak faktor mengenai kanker yaitu genetik, pola hidup dan pola makan, nah pola makan ini yang juga harus diperhatikan,” ujarnya.
Menurutnya, manusia sekarang hidup di jaman yang instan dimana makanan seringkali mengandung bahan-bahan kimia. “
Ini menjadi faktor penyubur sel kanker, jadi dari sekarang kurangilah makanan yang banyak mengandung bahan kimia seperti penyedap rasa, dan junk food,” tegasnya.
Ia juga menyarankan untuk rutin berolahraga.
“Lebih baik mencegah dari pada mengobati, karena apabila sudah terkena penyakit ini seberapapun uang kita akan habis untuk biaya pengobatan,” pesannya. YSKI, lanjutnya,berupaya memberikan informasi kepada masyarakat sedini mungkin tentang pengertian kanker, mengenali secara dini gejala kanker prostat, rahim dan payudara serta sosialisasi cara hidup sehat dan hemat untuk menghindari kanker. “Sosialisasi ini upaya untuk mencegah bertambahnya penderita, karena angka kejadian penyakit kanker di masyarakat semakin hari semakin meningkat,” tambahnya.
Wenda menyebutkan, ada beberapa tumbuhan yang bisa menjadi obat herbal kanker yaitu buah dan daun sirsak, benalu teh, keladi tikus, dan temu putih. “Dalam penelitian temu putih mengandung 95 persen zat anti kanker yang bagus untuk pengobatan dan pencegahan kanker,” jelasnya.
Penyerahan bibit pohon Temu putih secara simbolis |
Kasubag Administrasi Umum IAIN Fattahul Muluk Papua Joko Prasetyo, S.Sos mewakili Rektor dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting diikuti agar dapat menjaga diri dari bahaya penyakit kanker.
“Penyakit kanker itu sendiri tidak memandang bulu dari anak-anak hingga dewasa bisa terkena penyakit ini,” urainya. Dalam sosialisasi tersebut, Tim YSKI memberikan tanaman temu putih untuk dibudidayakan. “Bagi sivitas yang menginginkan tanaman ini, dapat datang ke kantor YSKI dan diberi secara gratis,” ujar Wenda.
Diakhir sesi,Tim YSKI memberikan praktik kepada peserta bagaimana cara mengenali kanker payudara sejak dini.
Kegiatan sosialisasi penyakit kanker ini diikuti pejabat, dosen, dan pegawai di lingkungan IAIN Fattahul Muluk Papua. (Zul/Her/Ran)