‘HARMONI KEHIDUPAN DI TENGAH PRAHARA KAUM ANTAGONIS’

‘HARMONI KEHIDUPAN DI TENGAH PRAHARA KAUM ANTAGONIS’

Oleh Prof. Dr. Hb. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si

Suara Minor Poros INTIM

Jika semua kita mau merenungi, apa yang ada dalam ramalan ‘JAYA BAYA’, maka zaman ini terasa adanya, harmonisasi kehidupan dalam himpitan ‘Prahara Kaum Antagonis’ yang berupaya mempersekusi kaum ‘Inlander’ pemilik kedaulatan NKRI tanpa belas kasih. Setiap ekspresi yang dilakukan guna menguntai harmonisasi kehidupan pada ‘Proletar’  selalu dianggap masalah, sehingga untuk itu pasar-pasar tradisional berubah menjadi ekonomi segragasi masif {bc.Hidup segan mati tak mau} yang menusuk setiap sanu bari.

Kaum antagonis menari dalam alunan buih di tepi pantai hingga dapat melahirkan bencana di mana-mana. Untuk itu banyak dari kita tidak sadari bahwa ‘Rakyat Jelata’ pasti memanjatkan do’a keluh kesah dibalik ‘bilik-bilik altar’ pelataran budaya untuk mempertahankan budaya humanis orisinil leluhur nusantara. Mungkinkah, prahara kaum antagonis, dapat memantik huru hara  jika semua kita terpenjara  oleh sistem ‘Monarki Absolute’ yang meniadakan harmonisasi kehidupan  dalam membangun bangsa yang beradab dan dapat selalu beradaptasi dengan fenomena dalam ekosistem alam di nusantara yang terbuka sebagai ‘Bonus Demografi’ yang harus kita sadari untuk selalu terjaga.

Saat ini mungkin terasa harmoni Kehidupan di tengah Prahara Kaum Antagonis sebagai bahagian dari fenomena ramalan ‘Jaya Baya’ setidaknya harus dikaji secara akademik dalam mitologi orisinil historikal nusantara. Hal ini sangat penting, karena setiap bangsa harus memiliki identitas budaya luhur yang di Indonesia dulu terasa kehidupan begitu harmonis tanpa sekat-sekat politik identitas, yang mampu melahirkan prahara antagonis di tengah keterpurukan ekonomi Proletar saat Covid-19 menerpa setiap jengkal tanah.

Saudara-saudaraku, sesungguhnya tulisan pendek sebagaimana tersebut di atas merupakan kegelisahan seorang akademisi, saat menyaksikan masyarakat  yang berjuang di pasar-pasar tradisional berhadapan dengan SATPOL PP yang terlihat Antagonis. Apakah mereka bagian dari ‘Antagonis Monarki absolut’ ataukah itu sesungguhnya kamuflase tirani kekuasaan ‘Kapitalis Naga Genit’ yang berupaya menguasai sistem ekonomi Globalis. Hanya Tuhan yang memahami apa yang ada di balik setiap peristiwa. Maka, waspadalah, Waspadalah. (*)

Jayapura, (02/03/2021)

By: Sang Profesor Si Hitam Manis Pelipur Lara dalam kegelisahan tak ada tara. Untuk MU NKRI Jaya.

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT