BAPCIS 2023: Mahasiswa Pascasarjana IAIN Papua Raih Juara 3

 (iainfmpapua.ac.id) – Mahasiswa Program Pascasarjana (PPs) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Istisusanti meraih Juara 3 dalam ajang The 2nd Borneo Annual Paper Competition on Islamic Studies (BAPCIS) 2023 yang digelar Pascasarjana IAIN Pontianak, 30 Agustus 2023.



“Rasanya senang, karena saya masih bisa mempertahankan nama almamater di depan orang banyak,” tutur mahasiswa Program Magister Hukum Keluarga Islam ini usai pengumuman pemenang 15 September 2023. Dengan paper berjudul ‘Toleransi di Sekolah Kristen (Penerimaan dan Pengakuan Terhadap Perbedaan di YPPGI SENTANI)’, Isti bersaing ketat dengan 100 paper lainnya.

“Awal mengangkat tema ini, karena saya melihat di lingkungan sekolah di bawah naungan umat Kristen kenapa ada siswa dan guru yang menggunakan jilbab, nah berangkat dari hal itu saya melakukan penelitian di sekolah itu,” ujarnya. Istisusanti berharap akan ada banyak lagi penulis-penulis hebat yang dilahirkan di IAIN Fattahul Muluk Papua. “Hal terbaik yang pernah kamu lakukan dalam hidup adalah ketika kamu berani memulai dan berani mencoba,” ucap pengajar di MA DDI Sentani ini memberikan motivasi.

Dihubungi terpisah, Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak Prof. Dr. H. Zaenuddin, MA mengatakan, kompetisi ini ditujukan untuk memberikan dukungan kepada para mahasiswa Pascasarjana di seluruh Indonesia untuk terus belajar dengan giat, khususnya dalam riset dan penulisan paper hasil riset. “Sehingga lebih bermutu dan bermanfaat bagi kemanusiaan,” urainya. Pihaknya memuji paper dari Istisusanti sebagai paper yang bagus. “Ini layak mendapatkan penghargaan, dan boleh diperbaiki lagi dan dipublikasi untuk manfaat yang lebih nyata,” paparnya.

Sementara itu, Direktur PPs IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. Faisal, M.HI menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan keikutsertaan mahasiswa dalam kompetisi ini sekitar dua bulan sebelumnya. “Ini sebagai kelanjutan yang pernah kita ikuti di tahun sebelumnya,” terangnya. Pihaknya bersyukur, bahwa Istisusanti dan 9 peserta lainnya terpilih mempresentasikan papernya di Pontianak. “Dan Alhamdulillah mahasiswa kita bisa mendapatkan juara tiga, hal ini kita support terus karena masuk dalam kategori prestasi akademik,” ujarnya. Menurutnya, prestasi ini akan menjadi bahan penting dalam instrument akreditasi Pascasarjana berikutnya.

Kompetisi karya tulis ilmiah ini mengangkat tema “Islamic Studies in the Digital Era” dengan sub tema  Islamic Education, Islamic Law, Islamic Economics, Living Qur’an, Living hadits, Religious Moderation, Halal Industry, dan Islamic Philanthropy. Kompetisi BAPCIS 2023 diikuti peserta dari mahasiswa pascasarjana berbagai perguruan tinggi umum maupun keagamaan. Atas prestasi ini, Istisusanti mendapatkan reward uang pembinaan dan sertifikat juara. (Za/Is/Zul/Her/Ran)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT