Kurikulum Merdeka : Susun Tata Administrasi Lebih Awal

(iainfmpapua.ac.id) – Para guru harus menyusun keperluan administrasi lebih awal sebelum dimulainya proses tatap muka belajar mengajar. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Didik Efendi, M.Pd menyampaikan hal ini dalam kegiatan Monitoring Dan Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka di sejumlah sekolah madrasah di Merauke Papua Selatan, 10 Agustus 2023.

“Banyak guru yang curhat, guru dalam kurikulum merdeka seolah-olah berperan layaknya tata usaha karena banyak administrasi yang harus dibuat,” ucapnya. Menurut Didik, pekerjaan administratif bisa disiasati dengan membuat perencanaan yang tepat. “Administrasi tersebut disusun saat satu minggu sebelum memasuki semester baru,” tuturnya di hadapan guru-guru MIN Merauke. Jika dikerjakan mendadak pada hari H, lanjutnya, maka akan menjadi beban bagi guru. Ia menambahkan, yang terpenting adalah memahami pedoman dalam implementasi kurikulum ini di SD/MI. “Selain itu, para guru harus mengubah paradigmanya dalam pembelajaran, dari pembelajaran di masa K13 menuju pembelajaran di kurikulum merdeka yang dikenal dengan pembelajaran berdiferensiasi,” pungkasnya.


Dalam kesempatan yang sama, Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Papua H. Surindi, M.Si mengajak guru untuk memikirkan hal yang indah saja dalam kurikulum merdeka ini. “Contohnya, dalam membuat RPP atau modul ajar itu ada 3 komponen cukup, yakni tujuan pembelajaran, langkah langkah pembelajaran dan penilaian,” urainya.

Kegiatan monitoing untuk menyukseskan implementasi kurikulum merdeka berbasis komunitas (IKM-BK) ini digelar di BDK Papua bersama Kaprodi PGMI IAIN Fattahul Muluk Papua dihadiri para kepala seksi, pengawas, Kamad beserta Waka, WI, dosen, ketua komite dan guru guru MIN Kabupaten Merauke. (*)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT