Yudisium FEBI: Kompetensi Alumni Penting Untuk Dunia Kerja
(iainfmpapua.ac.id) – Kompetensi para alumni Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua
berperan penting untuk tampil di dunia kerja. Kepala Kantor BPJS
Ketenagakerjaan Papua Hirayanjas Pasangkamase menyampaikan hal ini dalam
Yudisium ke IX FEBI IAIN Fattahul Muluk Papua, di salah hotel di Abepura
Jayapura, 20 Juli 2024.
Menurutnya,
dalam level kompetensi, para alumni harus memiliki basic keilmuan. “Orang-orang yang
memiliki basic keilmuan itulah yang berhak bekerja di stakeholder, seperti di
bank, BPJS ataupun di tempat lain, karena ketika ada penerimaan calon karyawan
ataupun calon PNS maka ada standarnya seperti lulusan S1, D3, S2 dan seterusnya
sesuai dengan jobdesk yang dibutuhkan,” terangnya. Ia menyebutkan, seseorang
yang memiliki jabatan akan dituntut untuk memiliki kemampuan yang tidak
dipelajari semasa kuliah. “Harus siap menghadapi kompetitor dengan menunjukkan
softskill, mental, keberanian dan kemampuan,” urainya.
Dalam
sambutannya, Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. H. Marwan Sileuw, S.Ag, M.Pd mengapresiasi
FEBI yang berhasil melakukan yudisium pertama di tahun ini. “Apresiasi juga
para dosen dan dekan yang terus mensupport dan mengayomi mahasiswanya agar
dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu,” ujarnya. Rektor juga berpesan kepada
para peserta yudisium yang berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non
akademik. “Prestasi tidak hanya tulisan di atas kertas saja, namun bagaimana
kita mampu menunjukkan dan membuktikannya di lapangan,” tuturnya. Menurutnya, jika
dapat berprestasi di kampus, maka para alumni juga harus berprestasi di
masyarakat. “Buktikan bahwa anda mampu bersaing di dunia kerja dengan menekuni
ilmu yang dibidangi dan abdikan,” imbuhnya.
Dekan FEBI, Dr. H.
Syaiful Muhyidin, M.Ag berpesan kepada para peserta yudisium bahwa yudisium ini
bukan akhir jenjang. “Hari ini kalian berhasil memperoleh gelar yang diinginkan
namun masih ada jenjang lain yang harus kalian lalui demi keberhasilan di dunia
kerja, jadi teruslah berjuang karena ujungnya mencari ilmu adalah demi mendapat
keberkahan,” ungkapnya.
Pada momen
penyampaian pesan dan kesan, Doni Prasetio Anggono, SE mengucapkan terimakasih
dan apresiasi kepada para dosen pembimbing. “Tanpa bimbingan ilmu dari bapak
dan ibu, skripsi kami tidak akan selesai, selain itu kepada para staf dan
sivitas akademik yang telah membantu dan melayani kami dalam hal administrasi,”
ujar salah satu lulusan dengan IPK terbaik ini mewakili teman-temannya. Doni
juga berpesan kepada teman-temannya agar dapat memanfaatkan prestasi yang
diraih. “Apapun predikat yang kita dapatkan itulah hasil dari perjuangan dan
kerja keras kita selama ini, semoga kita dapat membawa perubahan yang lebih
baik di tengah masyarakat,” urainya.
Pada momen yang
sama, Isra salah satu lulusan berprestasi terbaik menyatakan bahwa semua
peserta yudisium adalah lulusan terbaik. “Yang unggul dan berdaya saing serta
berhasil memantaskan diri untuk siap mengabdi pada negeri,” ujarnya. Isra juga
menyebutkan dalam proses pencapaian dan penyelesaian tugas akhir memiliki
tantangan yang berbeda-beda setiap individu. “Namun kami optimis dengan
ketekunan, kerja keras dan kerja cerdas, semangat tak kenal lelah serta iringan
doa dan dukungan dan orangtua sehingga kami mampu menyelesaikan studi kami hari
ini,” tuturnya.
Ketua Panitia,
H. Akbar Jaya, M.Si melaporkan, FEBI menyudisium 52 mahasiswa dengan rincian 23
mahasiswa Prodi Perbankan Syariah dan 29 mahasiswa prodi Ekonomi Syariah. FEBI
menghasilkan 2 peserta yudisium dengan IPK terbaik yakni Usnul Hatima Ramadhani,
SE dari Prodi Ekonomi Syariah dengan IPK 3,92 dan Doni Prasetio Anggono, SE
dari prodi Perbankan Syariah dengan IPK 3,86. FEBI juga memberikan apresiasi
penghargaan kepada peserta yudisium berprestasi terbaik selama kuliah kepada
Isra, SE dari Prodi Ekonomi Syariah dan Muh. Askur, SE dari Prodi Perbankan
Syariah. (Za/Is//Her)