Kenali Sejarah, UKM Karate INKAI IAIN Papua Gelar Silaturahmi dan Diskusi Virtual

Kolase Tangkapan layar diskusi INKAI

(www.iainfattahulmulukpapua.ac.id)  Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate INKAI Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua menggelar Silaturahmi dan Diskusi Virtual untuk mengajak para anggota dan mahasiswa mengenal sejarah dan perkembangan Inkai di Papua, 20 Juni 2020. Pembina UKM Karate INKAI IAIN Fattahul Muluk Papua, Sigit Purwaka, M.Pd mengawali kegiatan diskusi dengan pemutaran berbagai video dari UKM Karate INKAI IAIN Fattahul Muluk Papua.

Menurutnya, saat ini terdata 40 mahasiswa yang menjadi anggota UKM Karate INKAI. Dalam perjalanannya mulai berkurang seiring dengan bertambahnya kesibukan di semester atas yang dihadapi mahasiswa, ujarnya.

Ia berharap, meeting online ini dapat menambah wawasan mereka tentang sejarah dan perkembangan INKAI di Papua. Walaupun dalam masa pendemi ini, semoga kita tetap semangat dan tetap terus latihan sehingga kita bisa membesarkan INKAI IAIN Fattahul Muluk ini bersama-sama, ucapnya.

Dalam sambutannya, Ketua UKM Karate Inkai IAIN Fattahul Muluk Papua, Satriawan Wailusu menyampaikan rasa hormat kepada pemateri yang telah menyempatkan waktunya untuk memberikan ilmu. "Bagaimana agar kita bisa sama-sama mengetahui tentang sejarah masuknya Inkai di Papua sehingga bisa lebih bersemangat dan konsisten dalam latihan,” kata mahasiswa Prodi Perbankan Syariah Semester 5 ini.

Ia juga mengajak kepada teman-temannya untuk aktif dan fokus dalam berbagai latihan agar bisa membawa nama INKAI IAIN Papua ke kancah yang lebih luas.

Sekertaris INKAI Pemprov Papua, Sensei Kelana Vishnu Nugroho (DAN IV INKAI) sebagai narasumber dalam kegiatan ini menerangkan bahwa INKAI adalah singkatan dari Institut Karate-Do Indonesia. Berawal dari mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Jepang dan belajar karate di sana, dan setelah selesai studi, mereka melanjutkan dan memperkenalkan di Indonesia, ucapnya.

Menurut Vishnu, INKAI mulai masuk di Tanah Papua pada tahun 1976 di Kota Jayapura.
"Latihan pertama di Bank EXIM yang sekarang jadi Bank Mandiri, dan saat itu baru diikuti oleh beberapa murid saja," jelasnya. Setelah itu, mulai berkembang munculnya Dojo-Dojo Inkai di Jayapura.

Sensei berpesan kepada pelatih dan anggota INKAI agar berhati-hati dalam menggunakan ketrampilan karate.
“Kita belajar memukul bukan untuk memukuli orang, melainkan agar lebih berhati-hati dalam menggunakan ilmu yang telah kita pelajari,” tambahnya.

Ia mengajak kepada semua anggota INKAI IAIN FAttahul Muluk Papua untuk tetap focus dan latihan setiap hari. "Karena dalam karate tiada hari tanpa latihan, walau hanya satu gerakan, itu harus selalu diulang-ulang sehingga menjadi mahir,” pungkasnya.

Diskusi online yang dipandu Host Ika Putra Viratama, M.Pd ini diikuti oleh seluruh anggota INKAI IAIN Fattahul Muluk Papua. (Min/Zul/Her/Ran)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT