International Conference of Zakat: Fachrudin dan Tim Optimis Raih Prestasi

 



 (iainfmpapua.ac.id) Fachrudin Fiqri Affandy dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua dan timnya optimis meraih prestasi dalam International Conference of Zakat (ICONZ) yang digelar Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) secara virtual, 22-23 November 2021. Paper mereka yang berjudul ‘An Explanatory of Zakat Payment Using Cash Amidst the Covid-19 Pandemic (Study case in Jayapura City)’, terpilih sebagai 50 paper terbaik untuk dipresentasikan dalam ajang internasional tersebut. Bersama Jukri Baharuddin dan Ira Eka Pratiwi, mereka mempresentasikan paper dalam Bahasa Inggris untuk bersaing dengan peserta lainnya.

Tangkapan layar presentasi Fachrudin dan tim

“Awalnya, kami penasaran alasan yang melatar belakangi masyarakat kota Jayapura masih menggunakan metode konvensional atau tunai dalam membayar zakat, sementara di sisi lain pandemi covid-19 membuat kita seharusnya lebih membatasi diri, serta telah adanya pembayaran zakat secara online,” ujar Fahcrudin Fiqri Afandy yang merupakan Ketua Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Fattahul Muluk Papua kepada Tim Humas

Pihaknya membagi tugas mulai penyusunan latar belakang hingga kesimpulan. “Kami berterima kasih kepada pihak kampus dan fakultas atas segala dukungannya selama ini,” ucapnya.

Sebagai pembicara, Jukri Baharuddin memaparkan penelitian yang dilakukan bersama timnya menyimpulkan bahwa masih banyak masyarakat Jayapura yang membayar zakat secara manual di era pandemi. “Penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil 82% responden memilih membayar zakat secara manual dan 18% secara online,ucap mahasiswa Program Magister Ekonomi Syariah UIN Malang ini.

Tangkapan layar Jukri Baharuddin

Menurutnya, masyarakat menggunakan metode pembayaran zakat secara manual atau cash berlandaskan kepercayaan, transparansi dan kredibilitas pada lembaga zakat dalam pendistribusiannya. “Walaupun pembayaran zakat secara online lebih mudah dan fleksibel khususnya di masa pandemic ini namun masyarakat merasa lebih aman, nyaman dan lebih mempercayai metode pembayaran zakat secara offline atau cash,” tutur alumni S1 IAIN Fattahul Muluk Papua ini. Selain itu, metode pembayaran zakat secara manual/cash bisa lebih menjangkau seluruh lingkup masyarakat. “Pengaruh sosial juga berperan penting dalam pembayaran zakat secara cash di Jayapura, sehingga hasil penitilian kami menyimpulkan pilihan penggunaan metode pembayaran zakat secara cash ataupun online tergantung dari karakteristik sosial ekonomi masyarakat,” paparnya.

Anggota tim yang lain, mahasiswa pada program International Development dan Cooperation Kyung Hee University, South Korea, Ira Eka Pratiwi menyampaikan bahwa proses koordinasi hingga tahap pembuatan paper dikerjakan selama kurang lebih 3 bulan. “Melalui aplikasi virtual, kami bersama-sama menyusun proposal, mengumpulkan data, mengolah hingga analisis data, selanjutnya kami susun dalam bentuk artikel untuk disubmit ke panitia,” urai Dosen FEBI IAIN Fattahul Muluk Papua ini.

Panitia penyelenggara ICONZ, Herlin memaparkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku industri, akademisi, peneliti dan masyarakat umum untuk melakukan diskusi mengenai perkembangan digitalisasi dalam pengelolaan zakat. “Diharapkan forum ini dapat memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan dalam proses digitalisasi dalam pengelolaan zakat,” jelasnya. Adapun seleksi penerimaan paper ini dinilai berdasarkan beberapa kriteria. “Diantaranya kualitas isi atau konten penulisan, kualitas sistematika penulisan, kualitas penggunaan bahasa Inggris dalam penulisan, dan kualitas relevansi dengan topik yang ditentukan,” jelasnya.

Ia menyebutkan, dari 50 paper yang sudah dipresentasikan, akan dipilih 3 best paper untuk mendapatkan hadiah utama berupa uang pembinaan. “Dari para presenter yang terpilih akan mendapat kesempatan untuk mempublikasikan hasil penelitiannya,” paparnya.

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tampil sebagai Keynote Speaker dalam pembukaan International Conference of Zakat (ICONZ) dengan tema ‘Digital Transformation of Zakat; Building Resiliency and Prosperity of Ummah in Times of Covid-19’ tersebut. (Za/Is/Zul/Her/Ran)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT