PKM Mahasiswa: Manfaatkan Limbah Kayu Untuk Media Tanam Jamur

 

(iainfmpapua.ac.id) – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua memberikan pelatihan media tanam menggunakan serbuk kayu untuk meningkatkan perekonomian kepada siswa SMK Negeri 5 Jayapura, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat (PKM), 12 Januari 2024.

Citra Khairunnisa bersama rekannya Muhammad Haikal Fahresi memberi pelatihan terkait pemanfaatan limbah serbuk kayu sebagai media tanam dan kompos organik jamur tiram. “Limbah yang dihasilkan dari industri penggergajian kayu masih belum termanfaatkan secara maksimal,” terangnya kepada tim Humas, 15 Januari 2024. Menurutnya, salah satu upaya untuk pengurangan limbah kayu yaitu dengan dimanfaatkan sebagai media tanam dan kompos organic. “Kami membagi siswa menjadi 2 kelompok untuk kemudian dipaparkan terkait langkah-langkah pembuatan media tanam dari serbuk kayu, yang pertama menyiapkan alat dan bahan berupa serbuk kayu, bekatul atau dedak, kapur pertanian, air, ember, plastik gula ukuran 2kg,” paparnya. Citra juga memaparkan beberapa Langkah pembuatan media tanam serbuk kayu, diantaranya dengan mencampurkan serbuk kayu, dedak, dan kapur pertanian dengan rasio perbandingan 100:10:1. Kemudian tambahkan air secukupnya, peras hingga gumpalan tidak mengeluarkan air dan masukkan ke dalam plastik lalu padatkan, selanjutnya dikukus selama 8 jam untuk mensterilkan media tanam,” paparnya. Setelah disterilisasi, bahan ini diamkan hingga suhunya turun. “Dalam proses ini media tanam sudah siap pembibitan untuk kemudian disimpan pada ruangan dengan suhu yang lembab,” jelasnya. Menurutnya, butuh waktu kurang lebih 60 hari hingga muncul jamur. “Media tanam bisa digunakan hingga 6 bulan,” tuturnya.


Nurul Qolby, salah satu siswa SMKN 5 sangat antusias mengikuti pelatihan yang diinisiasi oleh mahasiswa IAIN Papua. “Kami jadi tahu bagaimana proses pembuatan jamur dan juga menambah wawasan dan pengetahuan kami terkait pembibitan jamur, membudidayakan jamur,” terangnya.

Dosen pengampu mata kuliah PKM, Fachrudin Fikri Affandy, ME menyebutkan bahwa PKM ini merupakan bentuk penugasan yang diintegrasikan ke dalam bentuk PKM. “Dalam hal ini, pelatihan yang diberikan diharapkan dapat memberikan wawasan kepada siswa SMK Negeri 5 tentang budidaya jamur sebagai salah satu bentuk usaha yang bisa dilakukan untuk mendapatkan penghasilan,” terangnya. (Za/Is/Zul/Her/Ran)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT