PKM: Mahasiswa Perbankan Syariah Aplikasikan Green Economy
(iainfmpapua.ac.id) – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua mengaplikasikann konsep green economy pada pelatihan pengolahan produk daur ulang dan pemanfaatan tiktok shop sebagai media pemasaran kepada masyarakat koya koso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, 6 Januari 2024. Kegiatan ini digelar dalam rangkain pengabdian kepada masyarakat (PKM).
Muhamad Randi, mahasiswa semester 3 menuturkan bahwa
kegiatan ini memberikan ilmu baru kepada masyarakat. “Konsep yang kami ambil ini merupakan konsep yang
mewujudkan green ekonomi atau ekonomi hijau yang ramah lingkungan dan
mengurangi karbondioksida,” terangnya kepada tim Humas. Randi berserta anggota
kelompoknya memberikan pelatihan terkait trift sebagai produk daur ulang.
“Trift merupakan baju bekas layak pakai yang kemudian diolah Kembali mulai dari
dicuci, dibersihkan, dijemur lalu disetrika sehingga menjadi produk layak jual
dan dijual dengan harga murah,” jelasnya. Menurutnya, jika baju-baju bekas
tersebut dibuang akan mengakibatkan limbah yang besar sehingga bisa membuat
pencemaran lingkungan. “Sehingga cara terbaik dengan melakukan daur ulang
tersebut dengan di reduce, reuse, recyle agar bisa mendapatkan profit dan bisa
ramah lingkungan,” terangnya. Timnya berharap, metode daur ulang thrift
tersebut dapat menjadi salah satu saran atau masukan buat teman dan warga yang mau berbisnis.
“Dikarenakan bisnis trifting ini sedang ramai di pasaran sehingga memiliki
peluang jual dan keuntungan besar,” imbuhnya. Randi juga menekankan pentingnya
tempat untuk pemasaran produk daur ulang. “Jika produk yang ingin dijual sudah
tersedia, maka Langkah selanjutnya membutuhkan marketplace sebagai tempat
pemasaran produk daur ulang, dan salah satu marketplace yang sedang booming
sekarang yakni tiktok shop,” ujarnya. Tiktok shop memiliki fitur-fitur canggih
yang fleksibel. “Sehingga penjual bisa mudah mempromosikan produknya dengan
menjangkau banyak calon pembeli dalam waktu singkat, sehingga dengan adanya
fitur tiktok shop ini dapat membantu perekonomian masyarakat dan meningkatkan UMKM yang ada
di Indonesia salah satunya di Papua,” paparnya. Randi beserta timnya berharap
manfaat dari pelatihan yang diterima oleh masyarakat koya kosa bisa lebih update terkait platform digital.
Nati, salah satu partisipan
pada kegiatan tersebut mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa
dan dosen IAIN FM Papua ini. “Kita bisa sharing dan belajar bersama serta
mendapat ilmu baru, semoga setelah pelatihan yang diberikan ini terkait dengan
pembuatan akun tiktok shop dan pengolahan produk daur ulang, warga Koya koso dapat lebih produktif lagi
sehingga dapat menghasilkan produk daur ulang sendiri yang dijual di Tiktok shop,” tuturnya.
Dosen pengampu
mata kuliah PKM, Fachrudin Fikri Affandy, ME menyebutkan bahwa PKM ini
merupakan langkah nyata
mahasiswa untuk membantu permasalahan masyarakat. “Dengan memberikan wawasan baru kepada masyarakat tentang bagaimana cara
meningkatkan kehidupan melalui perpaduan ekonomi dan pengolahan produk daur
ulang sehingga memiliki nilai manfaat dan nilai jual,” terangnya. (Za/Is/Zul/Her/Ran)