GAGASAN TANPA SOLUSI, ITU MASALAHMU

“GAGASAN TANPA SOLUSI, ITU MASALAHMU”


Oleh Prof. Dr. Hb. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si

Jika gagasan melahirkan kebijakan yang berdampak luas pasti pembuat gagasan lagi "eror" memahami dinamika masyarakat komunal. Dalam sebuah tulisan (alm. Agus Dwiyanto dkk) bahwa sebuah gagasan harus ber-orientasi pada solusi sehingga untuk itu sensivitas terhadap fenomena sosial harus dikedepankan. Berkaitan dengan itu {Irwan Abd. dkk} dalam "Konstruksi Dan Reproduksi Kebudayaan" ditegaskan, perubahan sebagai akibat dari fenomena global yang tidak mungkin dihindari. Untuk itu gagasan seharusnya mampu beradaptasi dengan fenomena sosial dalam rentang covid-19 saat ini.

Saat ini kita selalu dikejutkan dengan gagasan-gagasan yang terbentuk menjadi kebijakan hanya melalui pengamatan dan atau laporan bawahan ke atasan yang mungkin terdapat "fenomena hidden agenda". setidaknya atau seharusnya gagasan akan berubah jadi kebijakan jika melalui tahapan uji klinis "patologi sosial kaum komunal". Kenapa demikian, bahwa kita pahami masyarakat komunal tidak miliki rentang kendali dalam mengakses setiap kebijakan sehingga yang muncul adalah dis-integrasi dalam memahami gagasan dalam setiap kebijakan yang selalu dianggap menguntungkan "kelompok korporasi tak punya hati karena bau terasi”. Jika negara hadir sebagai bejana yang mampu menyeimbangkan karya dan rasa hingga melahirkan aneka ragam bumbu masakan nusantara, kenapa kita bangga dengan pekerja aseng dan asing, atau persepsi UU pajak yang tak henti dibicarakan.

Kenapa tidak ada gagasan untuk mengkonstruksi kebijakan agar melahirkan solusi peradaban "anak negeri adalah tuan di negeri ini". Saudaraku, mungkin gagasan adalah bagian dari masalah kita karena selalu mengetengahkan masalah tanpa solusi. Ataukan itu panggung sandiwara menuju pertarungan elite di tahun 2024. Waspadalaaah, akan datang bencana migrasi "kaum demagog" korporasi “naga genit” tak punya hati nurani.

 

(Jayapura, 12/06/2021)

By: Sang Profesor Si Hitam Manis Pelipur Lara Dalam Gagasan Minor Timur Nusantara agar NKRI jaya.

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT