Prof. Sugeng : Pimpinan Harus Punya Kemampuan ‘Mendengar’

(iainfmpapua.ac.id) –  Pimpinan sebuah organisasi harus punya kemampuan ‘mendengar’. Assesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Prof. Dr. H. Sugeng Listiyo Prabowo, M.Pd menegaskan hal ini kepada peserta kegiatan Konsultasi dan Implementasi Manajamen Mutu ESOMS ISO 2018 di Gedung Aula Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Jalan Merah Putih, Buper Waena, Kota Jayapura, 18 Juni 2021.

Prof. Dr. H. Sugeng L Prabowo, M.Pd

“Mendengar di sini berarti kemampuan mendengar dengan seksama dan lengkap semua keluhan dan masukan atau apapun yang disampaikan berbagai pihak, untuk kemajaun sebuah lembaga,” tuturnya.

Menurutnya, pemimpin harus memiliki kemampuan lebih lama untuk mendengar sebelum menanggapi berbagai hal yang disampaikan bawahan. ”Kuncinya, jika sudah terlalu banyak yang harus didengar, maka semua harus dicatat, untuk nanti bisa mengingat semua dan mencari solusi,” ungkapnya kepada para Ketua Program Studi yang menjadi peserta kegiatan tersebut.

Sebagai pemimpin, lanjutnya, kita harus yakin bahwa segala masalah yang disampaikan bawahan akan memunculkan sisi positif yang dapat diambil dan digunakan sebagai pertimbangan membuat kebijakan.

Prof. Sugeng menekankan hal ini terkait dengan upaya yang harus dilakukan berbagai pihak di kampus dalam rangkai meraih standar ISO pengelolaan perguruan tinggi.

“Semakin tinggi karir bapak ibu, maka makin banyak yang harus didengar, diamati, dan dipahami, dan berdasarkan pengalaman, para mahasiswa kita yang sukses, biasanya kemampuan mendengarnya lebih baik dibanding yang lain,” urainya.

Ia menuturkan bahwa kemampuan ‘mendengar’ ini diperlukan untuk membuat kebijakan dalam menerapkan berbagai standar dalam penjaminan mutu perguruan tinggi. “Kita harus tahu resiko, tahu peluang, jadi cara mengimplementasikan sistem manajemen mutu harus learning to do, sampai learning to be,” paparnya.  

Kegiatan Konsultasi dan Implementasi Manajamen Mutu yang memasuki hari ke-4 ini diisi dengan diskusi dan sesi tanya jawab. Ketua lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Dr. Siti Rokhmah, M.Pd meminta para peserta dapat konsisten melaksanakan tindaklanjut dari apa yang sudah dipelajari dari pemateri. “Khususnya dalam upaya meraih akreditasi dengan standar yang sudah ditetapkan,” pungkasnya. Kegiatan yang diikuti para dosen dan pejabat ini digelar dengan penerapan protokol kesehatan. (Za/Is/Zul/Her/Ran)


Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT