Pembekalan KKN: Rektor Minta Mahasiswa Peka Norma Sosial

-

 


(iainfmpapua.ac.id) – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Prof. Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si meminta para mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) peka dengan norma sosial. “Peserta harus peka terhadap norma ataupun aturan yang ada di masyarakat, karena turun ke lokasi nanti kalian membawa nama Institusi,” tegasnya saat memberikan sambutan pada pembukaan pembekalan Kuliah Kerja Nyata mahasiswa yang digelar Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Fattahul Muluk Papua di Gedung Aula terpadu, Jalan Merah Putih, Buper Waena, Kota Jayapura, 24 Juni 2021.


Prof. Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si

Rektor menekankan tiga hal penting yang harus dipegang oleh mahasiswa selama mengikuti KKN yakni Integritas, moralitas dan kapabilitas. Ia menghimbau peserta agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan baik selama di lokasi KKN. “KKN dilaksanakan masih dalam masa pandemi, KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa ini berisi 70% kegiatan non fisik dan 30% kegiatan fisik dalam bentuk pendampingan terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan masyarakat,” paparnya.

Rektor berpesan agar mahasiswa saling menjaga perilaku di lapangan. “Di sana nanti kalian harus saling mengingatkan satu sama lain supaya nama institusi selalu terjaga dengan baik,” jelasnya.

Dr. Suparto Iribaram, S.Sos, M.A

Sejalan dengan yang disampaikan Rektor, Ketua LPPM Dr. Suparto Iribaram, S.Sos, M.A meminta para peserta KKN memberikan contoh yang baik di masyarakat dalam beraktifitas. “Peserta KKN 2021 kali ini ditempatkan di 11 lokasi, 9 lokasi berada di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom,” ucapnya. Selain itu, mahasiswa peserta KKN juga ditempatkan di Kabupaten Raja Ampat Papua Barat, dan Kabupaten Seram Timur, Kepulauan Gorom, Maluku.

Ia menegaskan kepada peserta untuk mengikuti setiap peraturan maupun adat istiadat yang ada di masyarakat. “Nantinya anda harus meninggalkan kesan positif,” urainya. Ia juga menekankan kepada mahasiswa agar mengikuti KKN dengan tertib selama 40 hari terhitung mulai peserta tiba di lokasi KKN. Kegiatan ini dihadiri 214 peserta KKN dari Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syariah, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Pembekalan KKN mahasiswa dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. (Za/Is/Zul/Her/Ran)


Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

-
Gambar
Dr. H. Idrus AlHamid, S.Ag, M.Si (STAIN Al-Fatah Jayapura) Musorma adalah musyawarah mahasiswa tertinggi di tingkatan Perguruan Tinggi. Untuk itu kegiatan Musorma harus menghasilkan keputusan yang baik bagi aktifitas mahasiswa di kampus. Ketua STAIN Al-Fatah Jayapura Dr. H. Idrus Al-Hamid, S.Ag, M.Si menegaskan hal ini dalam Pembukaan Musyawarah Organisasi Mahasiswa (Musorma) STAIN Al-Fatah Jayapura Tahun 2015, di Aula kampus, Rabu 22 April 2015. “Musorma harus menghasilkan Pengurus DEMA atau Dewan Eksekutif Mahasiswa yang memiliki integritas untuk kampus,” ujarnya. Ia meminta, jika seseorang itu tidak kompeten, maka jangan dipaksakan untuk menjadi Ketua DEMA. “Karena kalau itu terjadi, biasanya ia tidak akan mampu mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang dia kerjakan,” tambah Ketua. Menurut Ketua, dokumen-dokumen menyangkut pemilihan pengurus DEMA harus segera diserahkan ke Ketua melalui Waket III. Dokumen tersebut berisi hasil dari Musorma dan Pemilihan yang memut...
Baca selengkapnya

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT

-
Gambar
(Jayapura, 10 April 2019)  – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua mendapatkan peringkat “Terakreditasi B” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si menyampaikan hal ini di ruang kerjanya di Kampus Buper Waena Kota Jayapura, 10 April 2019. Rektor IAIN FM Dr. H. Idrus Alhamid, M.Si menerima hasil assesmen dari Ketua Tim Prof. Dr. Arifudin Ahmad “Kami bersyukur dan bangga atas peringkat yang telah diterima, ini adalah hasil kerja keras seluruh civitas akademik di kampus ini,” ujarnya. Menurutnya, akreditasi institusi adalah harapan seluruh perguruan tinggi di manapun. “Ini karena para siswa yamg ingin masuk ke perguran tinggi sudah pasti mencari yang terakreditaai,” jelasnya. Sesuai  Permenristekdikti  Nomor 32 Tahun 2016, setiap kampus wajib mendapatkan akreditasi institusi dan akreditasi pada setiap program studi yang diselenggarakannya.     “A...
Baca selengkapnya