ita Kuliah Tamu Prodi ES: Saham Syariah Seluruh Indonesia Lebih Tinggi Dari Saham Reguler
(iainfmpapua.ac.id) – Total saham syariah di seluruh Indonesia lebih tinggi dari saham reguler. Trainer PT. Bursa Efek Indonesia Papua Arin Achmad Irjayanto memaparkan hal ini dalam kuliah tamu Program Studi Eknomi Syariah (ES), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua, di aula kampus, Jalan Merah Putih, Buper Waena, Kota Jayapura 17 Mei 2023. “Dari 810 saham di seluruh pasar modal yang ada di Indonesia, sejumlah 480 saham merupakan saham syariah,“ terangnya. Sisanya sejumlah 330 merupakan saham reguler. Dengan data ini, menjadikan peluang bagi para calon investor untuk berkecimpung dalam pasar modal syariah.
“Saham sendiri merupakan bukti kepemilikan suatu perseroan atau perusahaan yang merupakan klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan,” tuturnya. Ia menjelaskan bahwa pasar modal syariah merupakan tempat yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana jangka panjang dengan pihak yang membutuhkan sarana investasi pada produk keuangan, seperti saham, obligasi, reksa dana dan lain-lain. “Pasar modal syariah merupakan kegiatan yang menggunakan prinsip islam, dengan menerapkan regulasi dan fatwa yang berlaku terkait efek syariah dan panduan investasi syariah,” imbuhnya. Menurutnya, dalam berinvestasi saham, pemegang saham memiliki hak ikut dan suara dalam RUPS, dan mendapat keuntungan yang didapatkan oleh investor dari pembagian keuntungan perusahaan. “Selain itu, mengetahui selisih harga beli dan jual saham, serta dapat menemukan harga beli dan harga jual,” tuturnya.
Pemateri lain, Branch Manager PT Phintraco Sekuritas Lili Ardianti memaparkan terkait menjadi investor yang cerdas di pasar modal Indonesia. “Harus menguasai delapan strategi agar bisa berinvestasi secara cerdas, diantaranya fokus pada apa yang kita ketahui dan mudah dipahami, memiliki pandangan jangka panjang, berinvestasi pada nilai dan harga yang tepat, hanya berinvestasi pada manajemen yang bersih,” jelasnya. Strategi lain yang dapat bermanfaat bagi para calon investor yakni bisa bertindak ekstrem pada waktu yang tepat. “Memahami kapan waktu yang tepat untuk membeli, menjaga dana cadangan dan mengetahui kapan kita membuat kesalahan,” ujarnya.
Dosen Pengampu, Shinta Abdul Rahman, M.Si. menerangkan bahwa kuliah tamu ini bertujuan untuk memberikan pemahaman langsung kepada mahasiswa terkait praktik langsung teori dari mata kuliah implementasi dan pasar modal syariah. Dihubungi terpisah, Ketua Program Studi (Kaprodi), Abdul Karman, MM memaparkan bahwa kuliah tamu ini memberikan suasana baru dalam kelas perkuliahan. “Dan juga memberikan gambaran pada mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya, karena materi yang disampaikan dipaparkan langsung oleh praktisi ahli di bidangnya,” tuturnya.
Kuliah tamu kolaborasi dosen dan praktisi dengan tema ‘Investasi dan Pasar Modal Syariah Era Ekonomi Digital’ ini diikuti oleh seluruh mahasiswa aktif semester 6 Prodi Ekonomi Syariah. (Za/Is/Zul/Her/Ran)