Prodi Perbankan Syariah IAIN Papua Gelar Penguatan Literasi Keuangan Syariah

 

(iainfmpapua.ac.id) – Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua menggelar ‘Penguatan Literasi Keuangan Syariah Bagi Masyarakat Distrik Heram Kota Jayapura’ di area Masjid Perumnas 2 Waena, 9 April 2023.

“Keuangan syariah adalah model transaksi anti riba, sehingga antara penabung dan pihak bank ada kerjasama dan tidak saling mendzalimi,” ujar Wakil Dekan I FEBI Dr. Moh. Syarifudin, MEI mengawali acara. Dalam keuangan syariah, lanjutnya, ada prinsip taawud atau saling tolong-menolong. “Literasi keuangan syariah ini untuk memberikan keseimbangan, bahwa penabung dan nasabah adalah mitra, punya rasa kepemilikan yang sama,” tuturnya.

Kepala Bank Muamalat Jayapura CH Elok Jatiwaluyaningtyas dalam kesempatan tersebut memberikan penjelasan tentang perbedaan bank konvensional dengan bank syariah. “Kalau pendapatan bank konvesional dari bunga, kalau bank syariah dari bagi hasil,” urainya. Selain itu, investasi syariah hanya dijalankan di sektor halal. “Kalau bank konvesional dijalankan di semua sektor,” ucapnya. Perbedaan ini akan menjadi pertimbangan nasabah untuk menentukan bank yang sesuai prinsip keuangan syariah.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Tim Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah Bank Indonesia Papua Agni Alam Awirya menerangkan berbagai keunggulan perbankan syariah dalam lingkup  potensi wisata halal Indonesia. “Wisata halal tidak hanya di Indonesia tapi sudah di seluruh dunia,” katanya. Pihaknya memberikan contoh obyek wisata Gunung Fuji di Tokyo Jepang yang menyediakan mushola lengkap dengan fasilitas tempat wudhu. “Potensi wisata halal atau tourisme halal di seluruh dunia ini mempertimbangkan bahwa wisatawan muslim adalah pasar yang berkembang paling cepat,” jelasnya. Selain itu, konsep halal dalam masyarakat muslim juga secara otomatis bisa dikonsumsi oleh warga yang beragama lain. “Bahwa makanan harus bersih, sehat, dan lain-lain, ini sudah sesuai konsep halal dalam masyarakat muslim,” ucapnya. Agni menyebutkan bahwa negara seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Singapura turut mengembangkan wisata halal. “Padahal mereka bukan negara yang penduduknya mayoritas muslim, tapi konsep halalnya diterapkan di banyak sektor wisata,” pungkasnya. Ketua Prodi Perbankan Syariah Fachrudin Fikri Affandy, ME menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan penguatan tentang literasi keuangan syariah bagi masyarakat. “Pengetahuan tentang literasi keuangan syariah menjadi sangat penting untuk seorang muslim agar terhindar dari transaksi yang dilarang secara syar’I,” jelasnya.

Kegiatan penguatan literasi keuangan syariah ini dihadiri para warga dan jamaah Masjid Asy Syarif area Perumnas 2 Waena. Acara yang diikuti dosen, staf, dan mahasiswa FEBI ini dirangkai dengan buka puasa bersama. (*)

Sharing Is Caring

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT