Seminar Internasional Tadris Matematika: Pendidikan STEM Untuk Komunitas Kurang Terjangkau

Pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) diharapkan dapat membantu berbagai komunitas yang selama ini kurang terjangkau. Ana Mae Monteza, Ph.D dari UM Digos College, Philippines menyampaikan hal ini dalam materi Seminar Internasional ‘The Intersection of STEM, Religion, Culture, and Sustainability’ yang digelarProgram Studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Fattahul Muluk Papua secara hybrid, 31 Oktober 2024.

Ia menekankan pentingnya pendidikan sebagai katalis untuk keberlanjutan dan ketahanan global. Menurutnya, integrasi pendidikan STEM dengan inisiatif keberlanjutan menjadi sangat krusial dalam menghadapi tantangan dunia. “Investing in digital infrastructure, sustainable teaching resources, and innovative partnerships in tech and green industries provides viable ways to expand STEM and environmental literacy to underserved communities,” ujarnya. Ana menambahkan bahwa pendidikan berkelanjutan yang berbasis teknologi dapat membantu menyebarkan pemahaman STEM ke berbagai komunitas yang selama ini kurang terjangkau.

Dalam sambutan sebelumnya, Wakil Rektor III IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. Amirullah, M.Ag mengatakan bahwa seminar ini mampu memberikan wawasan baru mengenai Sience, Technology, Engineering and Mathematics bagi mahasiswa. “Narasumber yang kompeten dari dalam maupun luar negeri akan membagikan berbagai pengetahuan yang mereka miliki,” ujarnya. Ia berharap seminar seperti ini akan terus menjadi agenda rutin sebagai upaya memajukan program studi dan institusi.

Senada dengan hal itu, Dekan Fakultas Tarbiyah Dr. Zulihi, M.Ag menekankan pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan tinggi. Ia mengingatkan bahwa seluruh elemen pendidikan harus beradaptasi menghadapi tantangan baru yang semakin kompleks, baik bagi mahasiswa maupun dosen. “Tidak hanya kecerdasan akademik yang akan dinilai di masa mendatang, tetapi juga berbagai kecakapan lain, karena itu, pendidikan tinggi perlu segera merevitalisasi kurikulum untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut,” terangnya. Seminar ini juga menghadirkan narasumber dari St. Thomas College of Arts and Science India, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Madura, dan Universitas Cenderawasih. Mereka membahas pentingnya integrasi ilmu pengetahuan, agama, budaya, dan keberlanjutan dalam pendidikan. Kegiatan ini diikuti para dosen dan mahasiswa Prodi Tadris Matematika serta peserta lainnya. (Za/Is/Her)



Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT