Workshop Prodi PAI: Empat Kecakapan Guru Abad 21

 

(iainfmpapua.ac.id) – Kemahiran era digital, berpikir inventif, efektif dan produktif merupakan empat kecakapan yang harus dikuasi guru pada abad 21. Dosen PAI IAIN Palangkaraya Surawan, M.Si, menyampaikan hal ini pada Workshop Exploring the Creative and Critical Thinking (CCT) yang diselenggarakan  Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua, secara hybrid, di Aula Kampus, 30 September 2024.

“Di abad 21 ini, para guru dan juga calon guru, dalam hal ini mahasiswa harus bisa menguasai penggunaan teknologi seperti penggunaan aplikasi mendeley untuk membantu penulisan skripsi dan juga mahir dalam AI dan teknologi lain yang dapat membantu kelancaran tugas,” ujarnya melalui zoom. Guru juga dituntut untuk berpikir inventif. “Yang artinya mampu merancang proses pembelajaran dan membuat media ajar untuk siswa,” terangnya. Ia melanjutkan, komunikasi yang efektif juga menjadi point penting yang harus dikuasai guru. “Pengajar atau guru harus mampu bersikap profesional dan sadar akan lingkungan tempat mengajar, misalnya jika menjadi guru SD maka harus mampu berkomunikasi yang efektif dan mudah dipahami oleh anak SD,” urainya. Kecakapan guru lainnya yakni memiliki produktivitas yang tinggi. “Sebagai guru tidak hanya dituntut untuk pandai bicara saja namun juga harus pandai menulis, di sinilah produktivitas guru sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerjanya,” terangnya. 


Selain itu, Surawan juga menyebutkan, penting untuk seorang pengajar mampu membuat dan mencapai proses pembelajaran yang dinamis dan humanis. “Permasalahan ini yang kadang menimbulkan proses interaksi antar pengajar dan peserta didik kurang maksimal,” tuturnya. Menurutnya, proses pembelajaran perlu dibenahi. “Sebagai seorang guru perlu digaris bawahi bahwa bawalah duniamu ke dunia murid, di mana kita yang harus bisa beradaptasi dengan karakteristik siswa dan juga memahami sudut pandangnya, seperti apakah metode yang kita ajarkan sudah sesuai dengan generasi mereka,” paparnya. Menurutnya, ketika seorang guru telah berhasil menerapkan proses pembelajaran yang dinamis dan humanis maka akan membangun kesadaran siswa. “Ketika siswa sudah memiliki tingkat kesadaran maka proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan maksimal,” pungkasnya.


Dalam sambutannya, Wakil Rektor I, Dr. H. Talabudin Umkabu, M.Pd berpesan kepada mahasiswa agar dapat menerapkan 4 keterampilan mengajar berdasarkan kurikulum merdeka belajar atau k21. “Yakni mampu berpikir kritis, membangun kerjasama, berkomunikasi, serta mampu berinovasi atau berkreativitas,” tuturnya. Menurutnya, dengan menerapkan keterampilan tersebut maka akan memberikan dampak positif baik bagi peserta didik dan pengajar.

Dalam sambutan sebelumnya, Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr. Zulihi, M.Ag menurutkan agar mahasiswa atau calon guru mampu menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi pada dunia pendidikan saat ini. “Salah satunya mampu memberikan dan meningkatkan motivasi siswa untuk menuntut ilmu, karena saat ini banyak peserta didik yang kehilangan motivasi tersebut, selain itu perlu adaptasi untuk melihat perkembangan siswa karena setiap siswa itu berbeda-beda,” terangnya.


Kegiatan ini juga menghadirkan pemateri dari Kepala Seksi Pendidikan Islam Kementerian Agama Kabupaten Jayapura, Sumadiono, S.Kom, M.M. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa PAI dan undangan dari instansi lain. (Za/Is//Her)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT