PKM, Prodi HES IAIN Papua Gelar Pelatihan Fasilitator Bisnis Syariah
(iainfmpapua.ac.id) – Mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ‘Pelatihan Fasilitator Bisnis Syariah: Membangun Jiwa Wirausaha pada Remaja’ di Arso 2 Kampung Yuwanain, Kabupaten Keerom, 2 Agustus 2025.
Wakil Dekan I Fakultas Syariah, Dr. M. Tohar Al-Abza, M.HI mengatakan bahwa pelatihan ini memiliki tujuan utama untuk mengasah dan mengembangkan soft skill yang krusial bagi para remaja. “Khususnya dalam menumbuhkan mental bisnis yang tangguh. Melalui materi yang disampaikan, para peserta diajak untuk tidak hanya berpikir tentang keuntungan, tetapi juga memahami etika berbisnis secara islami,” ujarnya. Menurutnya, pelatihan Ini adalah fondasi penting untuk membentuk wirausahawan yang tidak hanya sukses secara finansial. “Tetapi juga memiliki integritas dan tanggung jawab sosial, dengan demikian, kegiatan ini bertujuan menciptakan bibit-bibit pengusaha masa depan yang berkarakter kuat dan berakhlak mulia,” tuturnya.
Ketua Program Studi HES, Muhamad Zainal Abidin, ME menyebutkan bahwa pelatihan ini tidak hanya sekedar pengetahuan teoritis. “Bagi para remaja, pelatihan ini memberikan bekal praktis yang sangat berharga. Mereka tidak hanya diajarkan cara melihat dan memanfaatkan peluang bisnis yang ada di sekitar mereka, tetapi juga didorong untuk tidak hanya menjadi pekerja,” terangnya. Menurutnya, dengan semangat kewirausahaan yang ditanamkan pada para remaja dapat memberikan dorongan dan motivasi. “Mereka diharapkan bisa menjadi pencipta lapangan kerja dan motor penggerak ekonomi di lingkungan mereka sendiri. Pelatihan ini adalah investasi jangka panjang untuk kemandirian ekonomi remaja, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kesejahteraan keluarga dan komunitas,” jelasnya.
Salah satu peserta, Syifa menuturkan antusiasmenya saat mengikuti pelatihan. “Pelatihannya seru, apalagi saat para dosen dan kakak-kakak mahasiswa menerangkan materi yang mudah dipahami,” imbuhnya. Melalui pelatihan ini, diajarkan bahwa bisnis itu tidak cuma soal untung rugi, tapi juga harus berkah. “Mereka ajarkan kami bagaimana cara jualan yang jujur, tidak menipu, dan tidak merugikan orang lain. Seperti konsep syariah yang ternyata bukan cuma untuk orang dewasa, tapi kami para remaja juga bisa mempraktikkannya,” ungkapnya. Syifa juga menyebutkan, dalam sesi praktik diajak untuk membuat ide bisnis, lalu presentasi di depan. “Saya dan teman-teman dari Karang Taruna jadi termotivasi. Kami berpikir, kenapa tidak coba buat usaha kecil-kecilan saja dulu? Mungkin dari hasil kebun di sini, atau membuat kerajinan tangan,” urainya. Menurutnya, pelatihan ini juga membangun rasa percaya diri para remaja untuk mulai berwirausaha. “Karena kami sudah dibekali ilmu sebagai fasilitator, saya jadi merasa punya tanggung jawab untuk menyebarkan ilmu ini. Harapan saya, suatu saat nanti, kami para remaja di Kampung Yuwanain ini bisa mandiri secara ekonomi, dan bisnis yang kami jalankan itu halal serta berkah,” jelasnya.
Kegiatan ini diikuti oleh pemuda karangtaruna, aparatur setempat, dosen dan mahasiswa Prodi HES IAIN Fattahul Muluk Papua. (Za/Is/Her)

