Yudisium Program Pascasarjana: Jaga Integritas Keilmuan Dalam Melayani Masyarakat

 


(iainfmpapua.ac.id) –  Integritas keilmuan harus terus dijaga dalam melayani masyarakat. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua, Dr. H. Marwan Sileuw, S.Ag, M.Pd menyampaikan hal ini dalam sambutannya pada Yudisium Program Pascasarjana, di salah satu aula resto di Jayapura, 6 September 2025.

Setelah menjadi alumni, Rektor berpesan agar peserta yudisium dapat tetap menjaga integritas sebagai orang yang berilmu. "Karena dalam pekerjaan yang anda tekuni nantinya, anda akan dijadikan sebagai sumber dan rujukan serta orang yang diandalkan dalam melayani masyarakat," ungkapnya. Untuk itu, ia menekankan para peserta untuk selalu menjaga adab dan ahlak. "Karena setinggi-tingginya ilmu tidak akan bermanfaat jika tidak berahlak," tuturnya. 

Di sisi lain, ia menekankan pentingnya penggunaan gelar  yang bertanggungjawab yang merupakan satu identitas dalam berbangsa dan beragama. "Berbanggalah terhadap gelar yang anda peroleh, karena proses dalam meraih gelar itu sulit dan penuh tantangan," ungkapnya. Pengukuhan hari ini menjadi tanda bahwa para peserta yudisium telah berhasil mencapai gelar tersebut. "Hal ini juga menunjukkan bahwa belajar dan mencari ilmu itu tidak ada batasnya, maka jangan berpuas diri dan terus mengimplementasikan keilmuan anda agar bisa terus berkembang," imbuhnya.

Direktur Pascasarjana, Dr. H. Faisal, M.HI mengapresiasi capaian akademik para peserta yudisium yang telah dikukuhkan. Ia menyebutkan bahwa yudisium ini merupakan momen transisi. "Proses transisi dari dunia akademik ke dunia pengabdian, dimana anda akan kembali ke masyarakat untuk melayani, karena ini merupakan awal dalam perjalanan intelektual dan profesionalitas," jelasnya. Menurutnya, gelar magister bukan sekedar simbol. "Tetapi amanah keilmuan yang harapannya dapat diimplementasikan," tuturnya. 


 Pada sesi pesan dan kesan, Karim, M.H menyampaikan bahwa yudisium ini merupakan langkah awal menuju titik selanjutnya. "Harapannya ilmu yang kita dapat ini dapat dipergunakan sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing, serta bertujuan untuk mengembangkannya di bidang pekerjaan masing-masing," paparnya. Jadikanlah ilmu sebagai tolak ukur. "Karena setiap tantangan dan perubahan membutuhkan ilmu untuk menjawab tantangan tersebut," imbuhnya. Karim juga memotivasi teman-temannya agar dapat memanfaatkan ilmu yang didapat. "Dengan dapat menjadi pembuka lapangan pekerjaan karena kita memiliki potensi itu," ungkapnya.

Direktur Pascasarjana mengukuhkan 30 peserta yudisium, dengan rincian 19 peserta dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan 11 peserta dari program studi Hukum Keluarga Islam (HKI).

Program Pascasarjana memberikan penghargaan kepada 6 lulusan terbaik, Sahibul Kahfi, M.Pd (IPK 3,80), Azzah Afifah Afif, M.Pd (IPK 3,75), Muttaqin, M.Pd (IPK 3,71), Sitti Chadijah, M.Pd (IPK 3,71) dan Ulfa Khoirunnisa,M.Pd (IPK 3,68) dari Prodi PAI serta Esti Ratnawati Ningsih, M.H dari Prodi HKI dengan IPK 3,71. Kegiatan ini dihadiri oleh para pejabat, dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan IAIN Fattahul Muluk Papua serta undangan lainnya. (Za/Is/Her)

Postingan populer dari blog ini

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT

Pembekalan PKL Fakultas Syariah: Utamakan Keterampilan Adaptif

Pelantikan Pejabat : Utamakan Koordinasi, Integrasi Dan Sinkronisasi