Wisuda IAIN Papua: Ada IPK 3,99 Hingga Lulusan dengan Jurnal Terakreditasi Sinta

 


(iainfmpapua.ac.id) – Sebelas lulusan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua tahun 2025 mencatatkan namanya dalam jurnal yang telah terakreditasi Sinta. Capaian ini mengemuka dalam ‘Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Angkatan ke-VII IAIN Fattahul Muluk Papua’ di aula kampus, Jalan Merah Putih Buper Waena, Kota Jayapura, 25 September 2025.


 Kasubag Akademik Biro AUAK Erlin Dianawati, MH memaparkan, sebelas lulusan ini adalah Sahibul Kahfi, M.Pd dari Prodi S2 PAI Multikultur, Fakhita Rezani Alhamid, SE, Fitriani, SE, Mardiatul Halawiyah, SE, Anis Nur Cholimah, SE, dan Salima Rumatoras, SE, dari Perbankan Syariah. “Kemudian ada Bunga Syifa Fajar Indah, SH dari Prodi Hukum Tatanegara, Wandaruni Iha, S.Pd, dari Prodi Tadris Matematika, Hamzah Nurul Fikri, S.Pd dari Prodi Pendidikan Agama Islam, Indarti, S.Pd, dan Siti Nur Hasanah, S.Pd dari Prodi PGMI,” jelasnya. Para lulusan ini mencatatkan namanya di jurnal terkareditasi Sinta 2, 4, 5, dan 6 atas karya tulis ilmiah mereka.  


 

Selain itu, Fakhita Rezani Alhamid, SE, dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tercatat sebagai wisudawan dengan IPK tertinggi yakni 3,99. “Sedangkan dari Fakultas Syariah ada Muhammad Farhan, SH, dengan IPK 3,83, dari Fakultas Tarbiyah ada Lastri Asmawanti Sanaky, S.Pd dengan IPK 3,97, dan dari Pascasarjana Sahibul Kahfi, M.Pd dengan IPK 3,80 ,” tambahnya.


 

Dalam orasi ilmiahnya, Rektor Dr. H. Marwan Sileuw, S.Ag, M.Pd menegaskan lima solusi untuk menghadapi tantangan bagi IAIN Fattahul Muluk Papua di lima tahun mendatang. “Pertama, digitalisasi kampus dan penyediaan mode smart learning, dengan membangun ekosistem pembelajaran berbasis teknologi melalui pendekatan humanistic dan kontekstual,” ucapnya.


 Kedua, lanjutnya, membangun kemitraan strategis dan kolaborasi global dengan menjalin kerjasama lintas budaya dan negara, agar IAIN dapat menjadi bahagian dari percakapan global tentang islam, pendidikan dan kemanusiaan. Ketiga, melakukan revitalisasi kurikulum kontekstual dengan mengintegrasikan nilai nilai lokal Papua dalam kurikulum sebagai symbol dari harmoni dan kebersamaan,” urainya. Keempat, penguatan nilai-nilai Islam wasathiyah, dengan menjadikan moderasi itu bukan hanya sekedar slogan, tetapi menjadi praktik hidup yang dapat membentuk karakter mahasiswa. “Dan kelima, melakukan investasi sumberdaya manusia dan kepemimpinan akademik, di mana IAIN harus mau dan mampu mendorong para dosen dan tenaga kependidikan untuk menjadi pemimpin kontekstual terutama dalam dunia intelektual, bukan hanya sekedar menjadi pengajar di ruang-ruang kelas,” pungkasnya.


 Sidang senat dalam rangka wisuda dengan tema ‘Menatap Masa Depan, Tantangan dan Solusi Strategis IAIN Fattahul Muluk Papua 2025–2030’ ini diikuti 120 peserta dari Fakultas Tarbiyah, 26 peserta dari Fakultas Syariah, 33 peserta dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, dan 28 peserta Program Pascasarjana. Kegiatan ini dipimpin ketua senat Dr. Ade Yamin, MA, dihadiri segenap anggota senat, guru besar, gubernur dan seluruh unsur Muspida di Provinsi Papua, para orangtua wisudawan serta undangan lainnya. (*)

Postingan populer dari blog ini

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT

Pembekalan PKL Fakultas Syariah: Utamakan Keterampilan Adaptif

Pelantikan Pejabat : Utamakan Koordinasi, Integrasi Dan Sinkronisasi