Kuliah Tamu PPs Bahas Pendidikan Inklusi di Perguruan Tinggi
(iainfmpapua.ac.id) – Program Studi S2 Pendidikan Agama Islam Multikultur, Program Pascasarjana (PPs) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua menggelar kuliah tamu yang membahas tema pendidikan inklusi di perguruan tinggi secara virtual, 4 Desember 2021.
Narasumber pada kuliah tamu ini, Dr. Luluk Sri Agus Prasetyoningsih, M.Pd menekankan bahwa pendidikan inklusi dilatarbelakangi oleh adanya dasar konstitusi yang menjamin hak pendidikan setiap warga negara yang merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM). “Dalam hal ini, penyandang disabilitas memiliki keterbatasan dan hambatan dalam pendidikan akademik dan non akademik di kampus, padahal pendidikan adalah salah satu faktor penentu dalam kualitas hidup,” paparnya. Oleh karena itu, lanjutnya, Perguruan Tinggi harus menyediakan sarana dan prasarana yang dapat diakses oleh mahasiswa yang berkebutuhan khusus.
Tangkapan Layar Dr Luluk Sri Agus Prasetyoningsih, MPd |
Dosen FKIP Universitas Islam Malang ini menerangkan bahwa penyandang disabiltas ialah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, dan mental. “Jenis hambatan mahasiswa disabilitas sangat beragam berupa hambatan penglihatan, pendengaran, fisik motorik, hambatan intelektual, gangguan spectrum autis hingga gangguan perhatian dan hiperaktif,” jelasnya. Karena itu, Luluk menyebutkan bahwa perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan keguruan wajib memasukkan mata kuliah tentang pendidikan inklusif dalam kurikulum. “Dalam hal ini tertuang pada UU No. 8 tahun 2016 Pasal 44,” paparnya.
Tangkapan layar Prof Dr H Idrus Alhamid, MSi
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua Prof. Dr. Idrus Alhamid, M.Si mengatakan bahwa pendidikan inklusi harus memikirkan kearifan lokal. “Institusi pendidikan tidak boleh mempersoalkan perbedaan warna kulit, ras, golongan, suku maupun agama, bahkan anak yang berkebutuhan khusus bisa mendapatkan pelajaran dan pengajaran yang sama,” ujarnya. Rektor memberikan pesan khusus kepada mahasiswa PPs yang sebagian besar adalah guru yang terjun langsung pada penerapan pendidikan inklusi. “Mencerdaskan orang ini suatu tantangan tersendiri bagi kita di timur Indonesia,” tegasnya.
Tangkapan Layar Dr H Miftahul Huda, MH |
Direktur PPs IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. H. Husnul Yaqin S.HI,M.H juga tampil sebagai pemateri kedua dalam kegiatan ini. Kuliah Tamu Program Pascasarjana IAIN Fattahul Muluk Papua yang bertema ‘Pendidikan Inklusi di Perguruan Tinggi Era Merdeka Belajar Masa Pandemi Covid-19’ ini dipandu Wakil Direktur PPs Dr. H. Miftahul Huda, M.H. Kegiatan ini diikuti para mahasiswa PPs dari Program Studi Hukum Keluarga Islam dan Prodi Pendidikan Agama Islam. (Zul/Her)