Rektor IAIN FM, Kapolda, dan Pangdam Sampaikan Pesan Damai dalam Sarasehan Nasional
(Jayapura, 16 Oktober 2019) – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si menyampaikan pesan pentingnya kedamaian dalam proses harmonisasi kehidupan masyarakat di Papua.
“Dengan kedamaian kita bisa kembali merajut rasa cinta dan kasih sayang antara seluruh elemen masyarakat untuk melanjutkan kehidupan dan pembangunan,” ujarnya saat menjadi salah satu narasumber dalam Sarasehan Nasional dengan tema ‘Bersama Pulihkan Harmoni Papua’ di Aula LPP RRI Jayapura, 16 Oktober 2019.
Dari sisi akademisi, sambungnya, fenomena yang terjadi di Papua saat ini membutuhkan berbagai pendekatan yang harus dilakukan seluruh stakeholder kepada masyarakat secara langsung.
“Konflik yang menimbulkan kehilangan nyawa dan harta benda ini adalah kerugian bersama yang harus segera dipulihkan dengan menggandeng pihak adat,” ucapnya.
Menurut Alhamid, pendekatan adat dinilai akan mampu merekonstruksi nilai-nilai budaya untuk berjalan beriringan bersama dengan perkembangan jaman agar menjadikan harmoni kehidupan di Papua.
”Sesungguhnya pendekatan adat itu lahir karena lahirnya manusia, maka segala sesuatu yang terjadi dalam aktifitas manusia hendaknya selalu berpegang pada nilai positif dari adat yang berlaku,” jelasnya.
Ia berharap para pemangku kepentingan dapat bersinergi dengan tokoh agama dan budaya dalam menciptakan harmoni di tengah-tengah masyarakat.
Pada bagian yang sama, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menegaskan pentingnya komitmen para kepala daerah dalam menjaga rasa aman dan damai di masyarakat. “Beberapa kepala daerah cukup koorperatif untuk duduk bersama terus menerus menciptakan situasi yang kondusif, saya harap ini dapat diikuti oleh kepala daerah yang lain,” ujarnya.
Untuk menjaga harmonisasi di Papua, lanjutnya, tidak bisa hanya menggantungkan kepada aparat keamanan.
“Semua elemen harus berperan aktif untuk bersama sama mewujudkan harmonisasi,” tegasnya.
Kapolda mengungkapkan bahwa sekarang setiap orang sangat mudah terpancing atau termakan oleh isu -isu hoaks. “Padahal itu beritanya tidak benar, sudah diedit, ditambah-tambah dan digabung-gabung sehingga sangat jauh dari berita aslinya,” tuturnya. Ia meminta warga hati-hati dalam menyikapi info yang datang di media sosial.
Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab meminta para pejabat daerah untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakatnya. “Tujuannya agar dapat menampung aspirasi maupun kendala yang dihadapi oleh masyarakat di daerah tersebut,” jelasnya.
Pangdam menyampaikan bahwa pihaknya selalu menjalankan peran teritorial kepada masyarakat melalui para Babinsa.
“Dalam setiap kegiatan masyarakat, Babinsa selalu berinteraksi langsung dengan masyarakat, jadi kita bisa tahu apa yang menjadi permasalahan di kampung atau distrik tersebut,” paparnya.
Acara Sarasehan nasional juga dihadiri para kepala daerah di Papua, pejabat instansi vertikal, tokoh agama, tokoh perempuan, LSM dan perwakilan elemen masyarakat lainnya. (Min/Her/Ran)