HMPS PAI IAIN FM Papua Gelar Pelatihan Jurnalistik Online
Tangkapan layar Pelatihan Jurnalitik online HMPS PAI |
(www.iainfmpapua.ac.id) – Pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua menggelar pelatihan jurnalistik melalui video conference, 7 Agustus 2020.
Ketua Divisi
Media Dan Publikasi Syarifah Aulia mengatakan bahwa Pelatihan Jurnalistik ini
bertujuan melatih mahasiswa Program Studi (Prodi) PAI untuk belajar menulis. “Selama
ini banyak mahasiswa PAI yang memiliki bakat menulis namun belum dikembangkan,”
ujar mahasiswa semester 5 ini. Ia berharap dengan pelatihan jurnalistik, Mahasiswa
Prodi PAI dapat memberikan karya-karya tulisannya yang bermanfaat bagi orang
banyak dan dapat mengembangkan kemampuan menulisnya.
Dalam
sambutannya, Ketua Program Studi PAI Sigit Purwaka, M.Pd sangat mengapresiasi
HMPS-PAI yang telah mengadakan kegiatan jurnalistik. ”Saya berharap materi yang
diberikan harus diimplementasikan karena nanti akan ada penugasan,” papar
Sigit. Menurutnya dalam akhir dari rangkaian kegiatan pelatihan ini, panitia akan
memberikan sertifikat bagi peserta. “Untuk itu ayo aktif dan antusias dalam
pelatihan ini dan masyarakat menunggu
tulisan kalian,” ungkapnya.
Dalam materinya,
Mayasari, M.Si menjelaskan tentang sejarah dari adanya jurnalistik dan
memperkenalkan ilmu tentang jurnalistik. ”Jurnalistik adalah kegiatan
peliputan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada masyarakat
melalui media massa,” jelasnya. Menurutnya ada sembilan elemen penting dalam
jurnalistik diantaranya seorang jurnalis harus mampu menyampaikan kebenaran,
loyalitas kepada masyarakat, memiliki disiplin melakukan verifikasi, dan harus
independen dari pihak yang diliput. ”Seorang jurnalis juga sebagai pemantau
independen terhadap kekuasaan, seorang jurnalis harus menyampaikan berita yang
menarik dan releven, membuat berita secara komprehensif dan proposional serta
memberi keleluasaan untuk mengikuti nurani,“ urainya.
Dosen sekaligus
mantan staf redaksi di televisi pemerintah ini mengatakan, hal terpenting dalam
menulis adalah terpenuhinya rumus 5W + 1 H. “What, Who,
When, Why, Where, dan How yang dalam bahasa
Indonesia artinya Apa,
Siapa, Kapan, Mengapa, Di mana, dan Bagaimana, agar berita atau tulisan relevan
dengan kejadian,” jelasnya.
Dalam sesi tanya
jawab, salah satu mahasiswa PAI Fadli Difinubun mempertanyakan tentang
independensi seorang wartawan dan mahasiswa. ”Wartawan dan mahasiswa memiliki
independen yang sama, dalam hal menyampaikan berita atau tulisan harus sesuai
dengan kode etik,” jawab Mayasari.