Diskusi HMPS PS: Memulai Bisnis, Carilah Masalahnya Dulu

(iainfmpapua.ac.id) – Untuk memulai sebuah bisnis, kita harus mencari permasalahan apa yang muncul di masyarakat. Founder Digital Rupa Indonesia Firdaus Wazdi menyampaikan hal ini dalam ‘Serial Diskusi Online Digital Preneurship’ yang digelar Himpunan Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah (HMPS PS) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua, 29 Oktober 2021. “Ini dalam kontek jual dan beli, produsen dan konsumen, carilah ada masalah apa di masyarakat terkait distribusi barang, problem menyangkut ekonomi, dan sebagainya,” ujarnya.
Dari situ, lanjutnya, maka kita dapat mulai berpikir untuk membuat sebuah produk atau barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. “Ini adalah cara memulai bisnis di era digital, dimana kita harus cerdik melihat potensi dari sebuah masalah ekonomi di masyarakat,” paparnya.
(Tangkapan Layar Firdaus Wazdi) - Firdaus menekankan, seorang produsen tidak boleh berpikir bahwa produknya sudah cukup bagus. “Karena yang mengkonsumsi nanti adalah User, jadi buatlah produk barang atau jasa yang sesuai dengan kemauan dan kebutuhan user, bukan selera kita,” terangnya.
(Tangkapan layar M Ardian Joho) - Diskusi yang digelar untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ini juga menghadirkan Founder Cycloop Outbound M. Adrian Joho. Dalam pemaparan materinya, ia menyebutkan bahwa pemuda jaman digital ini harus dapat menunjukkan skill pribadi. “Artinya, tidak terlalu menjadi soal anda dulu kuliahnya di bidang apa, tapi jika anda mempunyai skill di bidang tertentu, itulah yang akan menjadi modal anda untuk memulai usaha,” urainya. Adrian mendorong semangat para mahasiswa untuk meningkatkan soft skill yang dapat dimulai dari keaktifan di organisasi. Ketua Prodi Perbankan Syariah Fachrudin Fikri Afandy, ME menyambut baik ide dan gagasan pengurus HMPS PS dalam kegiatan yang diharapkan mampu membentuk karakter mahasiswa menjadi wirausaha ini. “Generasi milenial dan generasi Z tuntutannya akan makin besar, selain dituntut tahu teknologi, mereka juga wajib punya hard skill dan soft skill,” terangnya. Fachrudin menegaskan bahwa kombinasi kedua hal ini akan dapat membantu para mahasiswa menjawab tantangan yang makin bervariatif di masa depan. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. M. Anang Firdaus, M.Fil.I berharap kegiatan positif ini memberikan peningkatan wawasan, kualitas, dan kapasitas para mahasiswa PS di bidang bisnis digital. “Panitia aangat tanggap mencari materi yang hebat,” ucapnya. Menurut Anang, penguasaan aplikasi digital akan membantu pemuda dalam berwiraswasta. “Semoga wawasan ini bisa ditindaklanjuti dengan praktek berbekal dengan ilmu-ilmu perkuliahan yang kalian sudah dapat,” pungkasnya. Diskusi online yang dipandu Hasan Basri Buano ini diikuti para mahasiswa Perbankan Syariah FEBI IAIN Fattahul Muluk Papua. (*)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT