HIMATIKA Gelar Webinar Cegah Kekerasan Seksual


 


(iainfmpapua.ac.id) – Himpunan Mahasiswa Program Studi Tadris Matematika (HIMATIKA) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua menggelar webinar sex education secara virtual, 31 Januari 2022. “Pndidikan seksualitas perlu diajarkan sejak dini untuk mencegah kekerasan seksual,” ucap Ketua Genre Provinsi Papua, Primus C.R. Pardjer sebagai narasumber kegiatan ini.

Tangkapan layar Primus CR Pardjer


Menurutnya, mayoritas masyarakat Indonesia masih menganggap pembahasan terkait seksualitas itu merupakan hal yang tabu. “Mereka beranggapan edukasi terkait seksualitas terhadap anak usia dini dinilai kurang tepat, karena itu merupakan pembahasan orang dewasa,” terangnya. Primus menyebutkan hal tersebut akan menjadi boomerang ke depannya. “Karena dengan kecanggihan teknologi sekarang, khususnya di masa pandemi dimana anak-anak sering bermain gadget dan bisa dengan mudah mengakses internet yang menampilkan informasi maupun tontonan yang tidak relevan dengan seumurannya,” paparnya. Hal tersebut dapat menyebabkan anak-anak tidak menyaring informasi dan tontonan yang diakses. “Sehingga mereka bisa menyalahartikannya, karena tidak mendapat pendidikan terkait seksualitas,” ujarnya. Menurutnya, memberikan pendidikan seksualitas terhadap anak usia dini maupun remaja dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan pendekatan yang tepat. “Karena rasa ingin tahu anak-anak lebih besar maka baiknya diajarkan dengan cara-cara yang positif, agar mereka tidak salah kaprah,” tuturnya. Harapannya, masyarakat dapat berpandangan terbuka dan tidak lagi menganggap tabu pembahasan tersebut. “Demi upaya untuk pencegahan tindakan kekerasan seksual, dimana dapat dilakukan dengan mengadakan sosialisasi dan siaran-siaran media online terkait edukasi seksualitas,” pungkasnya.



Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr. Zulihi, M.Ag menyampaikan pentingnya pendidikan seksualitas kepada remaja. “Kita bisa memberi perhatian khusus pada diri kita dan menghindari hal-hal negative yang dapat merusak dan membahayakan diri sendiri,” ujarnya. Menurutnya, tanpa ilmu dan pemahaman terkait seksualitas dapat membuat anak-anak terjerumus dalam pergaulan bebas. “Karenanya pahami dan implementasikan ilmu yang didapat agar dapat terhindar dari hal-hal yang negative yang dapat mendatangkan penyakit pada diri sendiri,” imbuhnya. Selain itu, ajaran agama sudah melarang berbagai bentuk tindakan seksualitas di luar nikah. “Maka perkuatlah iman dengan kombinasi dasar-dasar ilmu agama dan teori umum terkait seksualitas terkait dampak bahayanya hal tersebut,” pungkasnya.

Kegiatan dengan tema ‘Sex Education Sebagai Upaya untuk Mencegah Kekerasan Seksual’ diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Diskusi yang dipandu Iga Bulan Yunita ini diikuti oleh para mahasiswa di lingkungan IAIN Fattahul Muluk Papua. (Za/Is/Zul/Her/Ran)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT