Halal Centre Gelar Sosialiasai Program Pendampingan PPH
(iainfmpapua.ac.id) – Lembaga Halal Centre Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul
Muluk Papua menggelar ‘Sosialisasi Program Pendampingan Proses Produk Halal
(PPH)’ secara virtual, 31 Maret 2022. Dalam materinya, Rektor IAIN Fattahul
Muluk Papua Prof. Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si menyebutkan bahwa Kampus
IAIN Fattahul Muluk Papua berkonsentrasi untuk menjadi rujukan lembaga penjamin
produk halal di Papua dan Papua Barat. “Label halal adalah sesuatu yang
memastikan setiap muslim merasa aman dan nyaman menggunakannya, dan kehalalan
suatu produk terutama produk lokal menjadi pergumulan pemikiran setiap muslim
di tanah Papua,” ucapnya. Untuk itu, lanjutnya, Lembaga Halal Centre IAIN
Fattahul Muluk Papua berupaya untuk memberikan pemahaman tentang produk halal
yang dapat dipertanggungjawabkan secara publik. “Ke depan akan dilakukan
pengangkatan tenaga ahli untuk uji laboratorium setiap produk yang
dikeluarkan,” paparnya. Rektor juga menyampaikan pola kerjasama kemitraan
dengan pihak lain untuk membantu mewujudkan halal center menjadi lembaga yang terpercaya.
“Hadirnya Bank Indonesia dan lembaga lain yang akan bermitra dengan IAIN dapat
membantu mewujudkan laboratorium yang terstandarisasi untuk uji kehalalan
produk nantinya,” pungkasnya.
tangkapan layar Dedy irianto |
Deputi
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Deddy Irianto dalam sambutannya
mengatakan bahwa Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia
menjadikan potensi bagi perekonomian syariah sebagai salah satu sumber utama
pertumbuhan ekonomi negara. “Potensi-potensi ini dibuktikan dengan semakin
meningkatnya konsumsi dan produksi produk halal,” ungkapnya. Produk halal,
lanjutnya, tidak hanya menjadi primadona di negara muslim. “Negara-negara lain
mulai menyadari pentingnya produk halal karena produk halal adalah produk sehat,
maka kita dapat memanfaatkan kondisi ini menjadikan lebih banyak lagi produk
halal dan membuka peluang usaha yang lebih besar,” paparnya.
Tangkapan layar Ani Matdoan |
Kegiatan
ini juga menghadirkan narasumber Ketua Satgas Layanan Sertifikasi Halal Papua Ani
Matdoan, S.Ag., M.M. “Sertifikat halal dilaksanakan oleh ormas maupun perguruan
tinggi yang berbadan hukum dan telah beroperasi lebih dari 10 tahun, dan IAIN
Papua sudah memenuhi semua kriteria ini,” ucapnya. Ani mengatakan, saat ini
Indonesia sedang mencanangkan 10 ribu sertifikat halal gratis. “Ini diharapkan
dapat menjadikan Indonesia menjadi center dari pangan halal dunia,” paparnya.
Hadirnya 10 ribu sertifikasi halal gratis ini juga diyakini akan membuka
peluang kerja besar. “IAIN Papua dapat memberdayakan mahasiswa akhir untuk
menjadi auditor halal,” tambahnya.
Pada
materi lain, Konsultan Training of Trainer Pendamping Halal Abdul Karman, M.M menjelaskan
terkait layanan sertifikasi halal. “Saat sertifikasi halal hanya dilaksanakan
oleh Majelis Ulama Indonesia sejak tahun 2012 hingga 2018, jumlah produk yang
tersertifikasi baru 668.615,” urainya. Namun, lanjutnya, produk yang
tersertifikasi mencapai 300 ribu produk dalam 2 tahun ketika MUI berkolaborasi
dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Karman menyebutkan
bahwa hal ini sangat mendukung program pemerintah untuk menghadirkan 10 juta
produk bersertifikasi halal.
Ketua
Panitia Kegiatan Ika Putra Viratama, M.Pd menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan
mendukung perkembangan dan perluasan sertifikasi halal kepada pelaku usaha
mikro, kecil, dan menegah (UMKM), mempercepat penjaringan tenaga pendamping
proses produk halal, dan untuk mengedukasi mengenai pentingnya sertifikasil produk
halal kepada pelaku UMKM. Sosiaisasi ini diikuti dengan sesi tanya jawab oleh ratusan
peserta yang terdiri dari mahasiswa, alumni, dosen, pelaku UMKM di Papua, penyuluh,
dan peserta dari kalangan masyarakat lainnya. (Za/Is/Zul/Her/Ran)