HMPS HKI Gelar Webinar Peringati Isra Miraj Nabi Muhammad

 




 

(iainfmpapua.ac.id) – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syairah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua menggelar webinar dalam rangka memperingati peristiwa Israj Mi’raj Nabi Muhammad, 6 Maret 2022. Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual ini mengangkat tema ‘Aktualisasi Nilai-Nilai Isra Miraj di Dalam Kehidupan’. Ketua Program Studi HKI Laili Shofiya Kurniawati, M.H mengapresiasi kekompakan yang ditunjukkan parra mahasiswa dan panitia penyelenggara sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik. “Diharapkan juga kegiatan ini dapat memberikan manfaat, menjadi wadah silaturahmi dan kita semua dapat mengambil teladan dari peristiwa Israj mi’raj Nabi Muhammad SAW,” ungkapnya.

Dr H Moh Wahib, Lc, MA - Foto Dok Humas

Kegiatan ini menghadirkan Wakil Dekan Fakultas Syariah Dr. H. Moh. Wahib, Lc, MA sebagai narasumber. Wahib menjelaskan pentingnya memahami dua ayat yang menjadi landasan untuk mengetahui peristiwa isra dan miraj. “Ayat tentang peristiwa ini terdapat dalam 2 surah yang berbeda yakni Qs. Al-isra ayat 1 dan Qs. An-Najm ayat 13-15, keduanya perlu kita pahami dengan baik karena dari sinilah banyak hal menakjubkan yang dapat kita ambil sebagai pembelajaran,” jelasnya. Menurutnya, Israj Mi’raj adalah peristiwa perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram ke masjid Al-Aqsa, lalu ke Sidrathul Muntaha untuk menerima perintah Shalat. Dalam peristiwa ini Allah memberikan perintah untuk melaksanakan shalat 50 kali dalam sehari semalam namun Nabi Muhammad meminta keringanan sehingga menjadi 5 kali dalam sehari semalam. “Olehnya itu sungguh memalukan jika perintah 5 waktu ini masih sering kita abaikan sementara Allah sudah sangat baik memberikan banyak keringanan,” pungkasnya. 

Dalam memaparkan materinya, Dr.Wahib juga memberikan kiat-kiat untuk bersemangat dalam beribadah. “Perlu untuk menanamkan dalam diri bahwa melaksanakan shalat dengan semangat adalah wajib,” paparnya. Kemudian, lanjutnya, Ibadah yang dilakukan adalah kebutuhan dan demi kebaikan. “Sehingga shalat itulah yang nanti membimbing kita terhindar dari perbuatan keji dan munkar dan terakhir shalat dilakukan untuk membuat kita lebih dekat dengan pencipta melalui sujud-sujud yang di lakukan di dalam shalat,” paparnya. Kegiatan Webinar yang diikuti para mahasiswa HKI ini diisi dengan tanya jawab di akhir sesi. (Za/Is/Zul/Her/Ran)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT