Halal Centre IAIN Papua Gelar Pelatihan Pendamping PPH
(iainfmpapua.ac.id) – Halal Centre Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Fattahul Muluk Papua menggelar kegiatan Pelatihan Pendamping PPH (Proses Produk
Halal) di salah satu hotel di Jayapura, 11 Juli 2022. “Kegiatan ini bertujuan
memberikan bekal kompetensi khususnya kepada mahasiswa yang akan melaksanakan
kuliah kerja nyata atau KKN tentang proses produksi produk halal,” ujar Ketua
panitia Ika Putra Viratama, M.Pd. Setelah mendapat pelatihan, lanjutnya, para mahasiswa
diharapkan dapat membantu masyarakat dalam membuat produk halal. “Ini akan
menjadi bekal bagi mahasiswa untuk mendapatkan sertipikat yang semoga akan
berguna kelak di lapangan kerja,” paparnya.
Dalam sambutannya, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia
Papua Dedi Irianto menyebutkan bahwa proses produk halal sebuah produk makanan
justru telah sering diterapkan di negara luar seperti di Inggris. “Maka kita
wajib memaksimalkan proses produk halal di pelaku usaha di negara kita, bahwa
makanan tidak hanya halal tapi juga sehat,” terangnya. Menurutnya, unsur sehat
itulah yang dapat dijual secara internasional. “Jadi bukan sekedar tidak mengandung
daging babi dan khamr atau miras, tapi prosesnya harus sehat, jadi akan mudah
menjualnya,” tuturnya. Dedi menjelaskan bahwa Bank Indonesia berkepentingan
mendukung dan memajukan ekonomi pelaku usaha dengan kerjasama semua pihak.
Wakil Rektor III IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. H.
Marwan Sileuw, M.Pd menyebutkan bahwa para mahasiswa mempunyai kesempatan emas
memberikan pengertian kepada warga tentang cara membuat produk halal. “Kita
sering berdoa memohon makanan yang halal dan baik, tapi kita kadang tidak
menyadari apakah yang kita konsumsi baik?” ucapnya. Maka, lanjutnya, pelatihan
ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada warga di lokasi KKN tentang
tata cara menciptakan produk secara halal dan baik.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LPPM) IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. Suparto Iribaram, MA menegaskan bahwa para
mahasiswa yang akan terjun di lokasi KKN harus mampu meyakinkan warga di lokasi
KKN terkait proses produk halal. “Mereka akan turun ke tempat warga yang
mempunyai usaha kecil membuat produk kuliner atau masakan, dan harus dapat
mendampingi para warga untuk menjelaskan pembuatan masakan yang halal dan
baik,” urainya. Menurutnya, momen ini harus dioptimalkan para mahasiswa yang
akan tergabung dalam KKN kolaborasi nusantara moderasi beragama bersama kampus
lain di bawah Kementerian Agama di seluruh Indonesia. “Akan menarik sekali jika
anda dapat meyakinkan masyarakat luar Papua bahwa produk papeda dari Papua itu
halal, dengan menjelaskan proses dan cara pembuatannya,” paparnya.
Pelatihan ini diisi oleh pemateri Kepala Pusat
Pembinaan Dan Pengawasn BPJPH Dr. H. Ahmad Umar MA, melalui platform online,
serta tujuh pemateri lainnya. Kegiatan ini diikuti para mahasiswa IAIN Fattahul
Muluk Papua, alumni dan masyarakat pelaku ekonomi mikro. (Za/Is/Zul/Her/Ran)