Kemenag Tekankan Komitmen Kebangsaan Pada KKN Moderasi Beragama
(iainfmpapua.ac.id) – Kementerian Agama (Kemenag) menekankan pentingnya komitmen
kebangsaan pada pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) kolaborasi nusantara
moderasi beragama di Papua. Koordinator Subdit Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Diktis, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Dr. Suwendi menyampaikan
hal ini kepada mahasiswa peserta ‘Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Kolaborasi Nusantara Moderasi Beragama (KNMB)’ secara virtual di aula kampus
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua, 19 Juli 2022.
Dr Suwendi, M.Ag - Dok Kemenag |
“Komitmen
kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan juga menghargai tradisi adalah 4 indikator
moderasi beragama yang harus diimplementasikan oleh peserta KKN nusantara,”
tuturnya.
Menurutnya,
peserta KKN harus mengimplementasikan keempat indikator tersebut saat berada
dilokasi KKN nantinya. “Tumbuhkan sikap ramah dan juga saling menghargai terhadap
tradisi dan budaya lokal dalam perilaku keagamaannya sejauh tidak bertentangan
dengan pokok ajaran agama masing-masing,” paparnya. Suwendi juga menekankan
pentingnya mengajak semua masyarakat untuk menanamkan pesan keagamaan terkait
moderasi beragama. “Mari kita bersikap, berpikir dan berperilaku sesuai dengan
norma-norma keagamaan,” imbuhnya. Selain itu, Indonesia menganut 2 karakter
yakni pluralias dan religiulitas. “Nilai-nilai agama tidak dapat dilepas dari
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,” imbuhnya. Menurutnya 2 karakter tesebut
menyatukan kita dalam satu kesatuan yakni Pancasila. “Kita harus memberikan
keadilan dan kenyamanan antar sesama, kita tidak boleh membeda-bedakan
berdasarkan agama, bahasa ibu, kebudayaan maupun ideologi,” terangnya.Giri Wijayantoro
Dalam materi kepada peserta KKN sebelumnya, Wakil Bupati Kabupaten Jayapura, Giri Wijayantoro menyampaikan bahwa semangat nasionalisme harus tetap dijaga di tengah masyarakat plural di Papua. “Kita hidup dalam masyarakat yang majemuk karenanya harus bisa beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda dari budaya kita,” terangnya.
Dalam
sesi berikutnya, Ketua STAKPN Sentani, Fredrik Warwer menyampaikan materi
terkait moderasi beragama dalam perspektif kristen. “Jika kita berbicara
tentang moderasi berarti kita bicara tentang keragaman, jika kita menjalankan
keragaman tersebut dengan baik maka akan melahirkan harmonis antar umat
beragama,” jelasnya. Menurutnya, semua agama mengajarkan tentang moderasi.
“Adapun contoh keteladanan dari agama kami yakni mengajarkan hidup saling
mengasihi dan mengampuni, hal tersebut menjadi bagian dari nilai moderasi
beragama yang harus diterapkan oleh peserta KKN saat berada di lapangan,”
pungkasnya.Fredrik Warwer
Peserta
KKN KNMB se-Indonesia di bawah Kementerian Agama ini berjumlah 304 mahasiswa
yang merupakan perwakilan dari 34 PTKN Islam dan 3 PTKN kristen. Peserta akan
ditempatkan di 15 kampung di Provinsi Papua yang tersebar di 4 kampung di kota
Jayapura, 6 kampung di kabupaten Jayapura, 5 kampung di kabupaten Keerom, serta
6 titik kabupaten yang berada di Provinsi Papua Barat. (Za/Is/Zul/Her/Ran)