Unsur Forkompinda Berikan Materi Pada KKN KNMB di IAIN Papua

(iainfmpapua.ac.id) –Sejumlah pejabat unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) di Papua memberikan materi kepada mahasiswa peserta ‘Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Nusantara Moderasi Beragama (KNMB)’ di aula kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua, 18 Juli 2022. Wakil Bupati Keerom Wahfir Kosasih, MH menyampaikan bahwa Kabupaten Keerom adalah miniatur Indonesia. 

“Ada 74 ribu jiwa yang memeluk agama Kristen, Katolik, Islam, Hindu dan Budha, masa depan ada di sini,” paparnya di depan para peserta KKN. Bersama moderator Arie Rissing Natalia, M.Pd.K dari STAKPN Sentani, Wahfir menegaskan bahwa para mahasiswa sangat beruntungdapat melaksanakan KKN di lokasi yang aman. “Kami punya 11 distrik dan 91 kampung atau desa, kami butuh pemikiran jenius untuk memperlihatkan bahwa kita umat yang bisa jadi penyeimbang penyemangat bagi saudara yang lain,” terangnya. Wabup mengajak para mahasiswa menyosialisasikan konsep kerukunan umat beragama agar pembangunan dapat diteruskan. 


Pada bagian lain, Kepala Pusat Pengabdian masyarakat LPPM UIN Surakarta Sulhani Hermawan, M.Ag menyebutkan bahwa KKN mahasiswa ini adalah proses belajar dan bekerja bersama masyarakat.

“KKN dapat ilmu baru dariwarga, di sana ada proses pembelajaran hidup, membuat perencanaan hingga  problem solving bersama masyarakat,” urainya. Sulhani mengajak mahasiswa hidup bersama warga dan belajar dari mereka. “Cintailah mereka, dan mulailah dari apa yang mereka tahu,” ucapnya.


Para mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia ini juga mendapatkan materi dari Danrem 172/PWY Jayapura yang diwakili oleh Kasrem 172/PWY Kolonel Andi Murtopo. Dalam paparannya, Kasrem menyebutkan bahwa format pengabdian kepada masyarakat di Papua bagi pihaknya adalah ‘kenali, datangi, layani’. “Lihat kondisi sebenarnya, bangun komunikasi untuk meredam sentimen,” ucapnya. Menurutnya, jika sudah tahu kekurangan dan kesulitan mereka, maka kita dapat membantu dengan sepenuh hati. 

Dalam sesi berikutnya, Wakapolda Papua Brigjen. Pol. Ramdani Hidayat menyampaikan materi seputar keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Papua. “Tugas pokok Polri diantaranya memelihara kamtibmas, dan memberi perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.

Tugas memberi pelayanan ini, lanjutnya, adalah tugas yang berat. “Karena persepsi orang berbeda, jadi sering tidak sesuai dengan maunya warga,” paparnya. Wakapolda menjelaskan bahwa polisi telah mengedepankan pola persuasif atau justice restoration dalam meredam konflik. 

Peserta KKN se-Indonesia di bawah Kementerian Agama ini berjumlah 304 mahasiswa yang berasal dari 34 PTKN Islam dan 3 PTKN kristen. Peserta akan ditempatkan di 15 kampung di Provinsi Papua yang tersebar di 4 kampung di kota Jayapura, 6 kampung di kabupaten Jayapura, 5 kampung di kabupaten Keerom, serta 6 titik kabupaten yang berada di Provinsi Papua Barat. (Za/Is/Zul/Her/Ran)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Akreditasi B dari BAN-PT