Pangdam XVII Cenderawasih Berikan Pembekalan Bela Negara



(Jayapura, 9 Nopember 2016) – Pangdam XVII/Cenderawasih menjadi pemateri dalam Kuliah Tamu Pembekalan Bela Negara Meningkatkan Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air untuk mahasiswa STAIN Al-Fatah Jayapura, 9 Nopember 2016, di Aula Korem 172/PWY Jayapura. Pada sambutan pembukaan kuliah tamu tersebut, Ketua STAIN Al-Fatah Jayapura Dr. H. Idrus Al-Hamid, S.Ag, M.Si mengatakan bahwa kerjasama antar institusi pemerintah sangat penting untuk memberikan pengetahuan tentang kondisi global terkini dari isu-isu strategis kepada mahasiswa.
Mayjen TNI Hinsa Siburian
“Kalau hanya mendapat info dari media sosial terkadang kurang akurat, bisa jadi malah berbahaya karena sumbernya tidak dapat dipertanggungjawabkan, tetapi jika dari institusi resmi maka inilah yang patut kita simak baik-baik,” kata Ketua. Dalam kesempatan tersebut, Ketua menyampaikan bahwa kampus STAIN Al-Fatah Jayapura selama ini juga telah menjalin kerjasama untuk menghadirkan perwira sebagai dosen tamu pada mata kuliah tertentu.
“Diharapkan peran para perwira TNI ini akan memberi wawasan yang baik dan benar kepada adik-adik mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran cinta tanah air sebagai bagian dari pendidikan mental di kampus,” sambungnya. Yang paling penting, lanjutnya, kuliah tamu ini diharapkan mampu memberi wawasan untuk menangkal pengaruh-pengaruh negatif dari dunia luar dan media sosial kepada mahasiswa.
“Saya beberapa waktu lalu mengunjungi negara tetangga, dan saya mendengar banyak pujian dari mereka bahwa negara Indonesia ini hebat, tetapi sayanganya anak-anak muda kita sendiri yang justru tidak menyadari hal ini,” urainya. “Saya juga minta maaf kuliah ini harus dilaksanakan di Aula Korem karena di kampus kami sedang ada pembangunan ruangan, takutnya kalau mahasiswa kumpul banyak begini jadi batuk-batuk kena debu pasir,” canda Ketua.
Pada bagian yang sama, Pangdam VII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian menegaskan bahwa negara Indonesia memiliki lebih dari 740 suku. “Ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah suku terbanyak di dunia,” ujar Pangdam dalam materi kuliahnya. Ia menjelaskan, Indonesia juga tercatat sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Maka, sudah selayaknya para mahasiswa bangga menjadi anak-anak Indonesia. “Coba bayangkan, 740 suku dengan bahasa daerah masing-masing, apa jadinya jika kita tidak punya bahasa Indonesia. Saya contohnya yang dari Sumatera, tentu tidak mengerti apa yang diucapkan adik-adik yang dari Jawa atau dari Sulawesi, dan seterusnya,” ucap Pangdam.

Saat ini, kata Pangdam, ancaman terbesar bagi kedaulatan negara datang dari sektor ekonomi dan masalah narkoba. Ia menjelaskan, sumber daya alam yang semakin menipis di berbagai negara barat membuat negara-negara tersebut mengincar negara Indonesia. “Tapi mahasiswa jangan patah semangat, mari kita bekerjasama untuk membentengi diri kita dari saingan negara asing,” ujarnya.
Menurutnya, permasalahan narkoba juga menjadi beban berat bagi generasi muda Indonesia.
“Dalam satu tahun, lebih banyak orang yang mati karena narkoba daripada karena kasus terorisme,” ungkapnya. Untuk itu, ia meminta mahasiswa selalu waspada dan menjaga diri dari pengaruh-pengaruh buruk narkoba. Pada bagian akhir kuliahnya, Pangdam meminta agar mahasiswa belajar dengan keras untuk mencapai cita-cita dan menjadi penerus dari generasi yang terdahulu.
Kuliah bela negara yang berlangsung satu hari ini dihadiri para dosen, perwakilan pejabat, dan ratusan mahasiswa Tarbiyah dan Syariah STAIN Al-Fatah Jayapura.  (Her)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

Mubes UKM Pencak Silat : Buat Gebrakan ke Publik

KPPN Award : IAIN FM Papua Terima Dua Penghargaan Sekaligus