IAIN Fattahul Muluk Papua

"Kenapa memilih kuliah di Prodi Bahasa Inggris?" Dila Nadira, Mahasiswi Program Studi Bahasa Inggris IAIN Fattahul Muluk Papua, Jayapura.

Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri - Pascasarjana IAIN Fattahul Muluk Papua

Video Promo SPMB IAIN Fattahul Muluk Papua 2019 - Versi Alumni STAIS / STAIN Al-Fatah Jayapura

Foto Bersama Warek, Ketua LPM, Ketua LP2M, Dekan dan Dosen saat Pelepasan Mahasiswa KKN tahap II (Jayapura, 19 Juli 2019) – Wakil Rektor I IAIN Fattahul Muluk Papua H.M. Dahlan Sain, S.Ag, M.M melepas mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahap II di halaman kampus, 19 JuIi 2019. Dalam sambutan pelepasan, Dahlan menegaskan agar mahasiswa peserta KKN mematangkan segala persiapan selama di lokasi. “Jangan sampai kalian  di sana bingung, tidak tahu apa yang nanti dilakukan karena semua sudah terjadwal dengan baik dan sudah disampaikan waktu pembekalan,” tegasnya. Menurutnya,  yang pertama dilakukan saat tiba di lokasi adalah observasi. “Lihat sekeliling kampung program apa yang bisa dimaksimalkan,” ujarnya. Yang kedua, lanjutnya, ia meminta peserta KKN menciptakan suasana yang harmonis kepada semua masyarakat khususnya tokoh agama, tokoh masyarakat, dan aparatur desa yakni RT dan RW. “Aktifitas sekecil apapun yang kalian kerjakan harus terprogram, jangan sampai  mel

Foto Bersama Tim Assesor dan Civitas Akademik IAIN Fattahul Muluk Papua (Jayapura, 19 Juli 2019) – Akreditasi program studi menjadi bentuk pengakuan sebuah lembaga atas perannya dalam dunia pendidikan. Wakil Rektor II IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. H. Musa Rumbaru, M.H, menegaskan hal ini dalam sambutannya di acara Asessmen Lapangan Akreditasi Program Studi Tadris Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah oleh Tim Assesor BAN-PT di Kampus IAIN Fattahul Muluk Papua, 19 Juli 2019. Dengan adanya akreditasi, maka hal ini menjadi pengakuan pada lembaga pendidikan sehingga akan menguntungkan mahasiswanya. Menurut Musa, penilaian bagus tidaknya sebuah kampus bukan semata-mata terletak pada mahasiswa yang banyak, nilai yang tinggi, ataupun bangunan yang megah, tetapi terletak pada akreditasinya. “Percuma saja kita memiliki mahasiswa yang banyak, kalau program studinya belum terakreditasi, jadi kasihan mahasiswanya karena tidak diakui,” tegasnya. Ia menyatakan syukur dan senang dengan kegiatan

Kegiatan Rutin Apel Korpri 17 Juli 2019 (Jayapura, 17 Juli 2019) Tunjangan kinerja (Tukin) membuat kehadiran staf dan dosen akhir-akhir ini meningkat sekitar 90% di banding bulan-bulan sebelumnya. Wakil Rektor I IAIN Fattahul Muluk Papua H.M. Dahlan Sain menyampaikan hal ini dalam amanat apel Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) yang dilaksanakan rutin setiap tanggal 17 di halaman Rektorat Kampus Buper Waena. “Kalau dulu kehadiran cuma sekitar 40-50%  tapi sekarang setelah diberlakukan tunjangan kinerja, semua berlomba-lomba datang hadir untuk melakukan perekaman absen,” ujar Warek I. Syarat untuk memperoleh tunjangan kinerja yang maksimal diantaranya adalah faktor kehadiran. Jadi, tambahnya, yang hadir penuh dan tepat waktu, maka akan mendapatkan hasil yang sesuai. ”Menurut saya ini sudah cukup adil dan ini bentuk realisasi PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang kedisiplinan ASN,” tuturnya. Warek I Menjadi Pembina Apel Korpri 17 Juli 2019 Dahlan juga mengingatkan untuk

Pembukaan Akreditasi Prodi HTN Fakultas Syariah (Jayapura, 15 Juli 2019) – Pengelolaan kampus atau perguruan tinggi di Indonesia Timur memiliki banyak tantangan yang berbeda dengan di wilayah lain. Wakil Rektor I Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua H.M. Dahlan Sain, S.Ag, M.M, menekankan hal ini dalam sambutan Assesmen Lapangan Akreditasi Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah Oleh Tim Assesor BAN-PT di kampus IAIN Fattahul Muluk Papua, 15 Juli 2019. “Namun meski banyak sekali hambatan dan rintangan yang ditemui, tetapi kami akan tetap berupaya memberikan kinerja semaksimal mungkin dan bertekad untuk memajukan Kampus ini dengan banyak melakukan  berbagai aktifitas,” ujarnya. Dahlan menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjadikan Program studi Hukum Tata Negara menjadi besar seperti PTKIN di luar daearah Papua. Ia menambahkan, syarat untuk menjadikan kampus besar adalah dengan menjadikan Perguruan tinggi  dan program studinya sudah terakredi

Sesi Foto Bersama Usai Kegiatan (Malang, 15 Juli 2019) – Para Rektor mengharapkan ada Peraturan Menteri Agama (PMA) seputar proses pengangkatan dosen menjadi guru besar (GB). Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si menyampaikan hal ini di sela-sela kegiatan Forum Pimpinan Perguruan  Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia di Universitas Islam Negeri Malang, 15 Juli 2019. “Ini merespon apa yang disampaikan Bapak Dirjen Pendidikan Islam, tentang lahirnya peraturan pemerintah PTKIN dimana ada 21 PMA yang harus disiapkan sebagai turunan dari PP PTKIN,” ujarnya. Dengan lahirnya PP tersebut, nantinya diharapkan para dosen dalam lingkungan PTKIN yang akan naik menjadi guru besar dapat menyiapkan berbagai syarat dan ketentuan dengan distinksi khas PTKN di Kementerian Agama. Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Forum PTKIN, Prof. Dr. KH. Babun Suharto. Menurutnya, untuk menjadi Guru Besar bukan hanya memerlukan jurn

Kontingen IAIN Fattahul Muluk Papua bersemangat mengikuti- PIONIR IX di UIN Malang - 2019

(Jayapura, 12 Juli 2019) – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si secara resmi melepas kontingen peserta Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) ke-9 di halaman Rektorat kampus, 12 Juli 2019. Dalam sambutannya, Rektor menekankan pentingnya keikutsertaan mahasiswa dari ujung timur nusantara dalam ajang dua tahunan ini. “PIONIR sebagai wadah untuk mengukur dan menguji prestasi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi keagamaan Islam negeri di Indonesia,” ujarnya. Rektor mengingatkan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya, tim IAIN Fattahul Muluk Papua pernah mendapatkan beberapa juara pada lomba kategori tertentu. “Dulu, di Aceh kita pernah dapat juara untuk kategori Karya Tulis Ilmiah, maka sebisanya disini nanti kita juga bisa mendapatkan prestasi tersebut atau bidang lainnya,” ucapnya. PIONIR ke-9 kali ini akan digelar di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur pada tanggal 15 hingga 21

Program Studi Bahasa Inggris IAIN Fattahul Muluk Papua

(Jayapura,   6 Juli 2019) – Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua berharap dapat menjalin sinergi dengan unit lain di dalam lingkungan kampus. Dekan Fakultas Syariah IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. Eko Siswanto, M.H., menyampaikan hal ini di sela-sela acara Rapat Konsultasi (Rakon) Fakultas Syariah IAIN Fattahul Muluk Papua 2019 di salah satu hotel di Abepura, Jayapura, 6 Juli 2019. Rektor menabuh tifa membuka resmi Rakon Fakultas Syariah “Melalui Rakon ini, kami dari Fakultas Syariah ingin sharing bersama dengan unsur pimpinan institusi dan pimpinan Unit Pelaksana Teknis IAIN Fattahul Muluk Papua lainnya,” ujarnya. Harapannya, sambung Eko, akan terwujud adanya sinergitas antara Fakultas Syariah dengan unit lainnya dalam menjalankan berbagai program kegiatan akademik. “Kami juga ingin menjadikan Rakon ini sebagai upaya untuk bercermin fakultas guna perbaikan eksistensi fakultas,” tuturnya. Menurutnya, Fakutas Syariah juga berharap adan

(Jayapura, 6 Juli 2019) – Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) harus tegas mendiskualifikasi mahasiswa yang tidak mengikuti tahapan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Wakil Rektor (Warek) I IAIN Fattahul Muluk Papua H.M. Dahlan Sain, S.Ag, MM, menegaskan hal ini dalam sambutannya pada kegiatan Pembekalan Mahasiswa KKN Tahun 2019 di Aula Gedung Kuliah Terpadu IAIN Fattahul Muluk Papua, 6 Juli 2019.  “Dosen harus memberi nilai yang jujur dan adil kepada para mahasiswanya, jika memang malas atau sering bolos KKN, maka bisa saja diberikan nilai yang tidak sesuai harapan,” ujarnya. Sebaliknya, kata Dahlan, DPL juga harus memberi apresiasi nilai yang maksimal kepada mahasiswa yang rajin dan melaksanakan tugas KKN dengan baik. “Saya memberi pujian kepada LP2M yang sudah melaksanakan akselerasi atau percepatan pada program KKN ini, sehingga nantinya studi para mahasiswa bisa cepat diselesaikan,” sambungnya. Melalui kegiatan pembekalan ini, Warek I meminta kepada para mahasiswa peserta KKN ag