Kuliah Tamu S2 PAI: 87 Persen Siswa Ingin Kembali Ke Sekolah

 

Kolase Tangkapan Layar Kuliah Tamu Prodi PAI Pascasarjana

(www.iainfmpapua.ac.id) – Delapan puluh tujuh persen siswa di dunia ingin agar dapat kembali melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah. Guru Besar IAIN Jember Prof. Dr. Miftah Arifin, M.Ag menyebutkan hasil survey ini dalam Kuliah Tamu Online Program Studi S2 Pendidikan Agama Islam Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua, 20 Oktober 2020.

“Ini adalah hasil survey dari UNICEF, di mana saat ini, gara-gara pandemi, hampir semua lembaga pendidikan melakukan pembelajaran daring atau dalam jaringan,” ujarnya. Dari 60 juta responden, sebanyak 66 % menyatakan bahwa mereka tidak nyaman belajar dari rumah atau online. “87 persen siswa ingin kembali ke sekolah bertemu guru mereka,” ucapnya. Menurutnya, hasil survey ini dapat dijadikan acuan agar para guru, dosen, dan lembaga pendidikan terus berinovasi dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran di masa pandemi. “Tugas kita adalah berinovasi, kita harus selalu memunculkan sesuatu yang baru dan yang unik,” jelasnya. Miftah mencontohkan, komputer di tahun 1990 berbentuk tabung besar yang tebal dan berat. “Namun jaman sekarang, komputer sangat tipis, ringan, dengan kemampuan yang jauh lebih baik, ini menunjukkan inovasi,” tuturnya. Maka, tambahnya, kita harus terus berinovasi menyediakan dan menyajikan model pembelajaran yang nyaman yang dapat diikuti dengan baik oleh peserta didik. “Tenaga IT itu penting, guru dan dosen juga harus melek IT,” paparnya. Ia meminta sinergi guru, siswa, dan orangtua dalam menghasilkan output pembelajaran yang baik di masa pandemi. “Misalnya materi bagus, tapi strategi tidak bagus, akhirnya menjadi kurang efektif, atau strategi bagus tapi gurunya tidak dapat menerapkan dengan baik, maka pembelajaran juga tidak baik,” jelasnya. Dengan berbagai kekurangan dan perbedaan sarana di sekolah, maka semua elemen harus berinovasi menciptakan kurikulum dan metode pembelajaran yang dapat diterima semua pihak. “Ini proses yang tidak sederhana dan tidak instan, tapi harus dikerjakan, karena sekali lagi, ternyata sebagian besar pembelajaran daring bermasalah dan tidak sesuai yang diharapkan,” pungkasnya.

Dalam Opening Speech, Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua Prof. Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si menegaskan bahwa pihaknya tengah mencoba berbenah mengembangkan program yang mengikuti perkembangan jaman. “Melalui Program Pascasarjana, IAIN Fattahul Muluk Papua berupaya terus meningkatkan kualitas akademik yang sesuai dengan peradaban,” imbuhnya. Menurut Rektor, para mahasiswa dan seluruh sumber daya harus membesarkan nilai agama Islam yang mengedepankan silaturahim dalam membahas berbagai persoalan umat. “Kita ini hidup di lingkungan yang majemuk, maka pembelajaran kita harus hadir memberi solusi supaya mengurangi ketegangan sosial yang sering terjadi di antara umat,” tambahnya. Untuk itu, Rektor akan mengeluarkan kebijakan agar para mahasiswa Program Pascasarjana melalui tahapan uji materi dalam pengajuan proposal tesis. “Ini agar mahasiswa kita mampu berinovasi melahirkan gagasan yang terbarukan,” ujarnya.

Ketua Program Studi S2 Pendidikan Agama Islam (PAI) Pascasarjana IAIN Fattahul Muluk Papua  Dr. Sahudi, M.H.I, M.Pd.I menegaskan, kuliah tamu online ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada para peserta agar dapat melakukan inovasi metode pembelajaran, inovasi strategi pembelajaran, dan inovasi evaluasi pembelajaran di tengah pandemi. “Harapannya tentu agar tujuan kurikulum dapat terlaksana dengan baik,” ungkapnya. Selain itu, Prodi S2 PAI juga menerapkan beberapa strategi untuk meningkatkan kualitas akademik mahasiswa. “Kami menyediakan layanan blended learning, perpaduan antara daring dan luring sesuai dengan situasi dan kondisi yang diperlukan,” jelasnya. Pihaknya mendorong mahasiswa S2 untuk melakukan inovasi keterbaruan gagasan dalam tugas akhir agar bermanfaat langsung bagi kemajuan Pendidikan Agama Islam di bumi Papua. “Dosen juga didorong mempersiapkan materi disesuaikan dengan kebutuhan zamannya dengan jiwa ikhlas dan paripurna sesuai dengan nasehat Pengasuh Pondok Modern Gontor Ponorogo KH Syukri Zarkasyi,” pungkasnya.

Kuliah Tamu dengan tema ‘Inovasi Pengembangan Metode, Strategi dan Evaluasi Pembelajaran PAI Saat Pendemi Covid-19’ ini diikuti segenap sumber daya Program Pascasarjana IAIN Fattahul Muluk Papua. (Min/Zul/Her/Ran)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

Mubes UKM Pencak Silat : Buat Gebrakan ke Publik

KPPN Award : IAIN FM Papua Terima Dua Penghargaan Sekaligus