Workshop BKD: Asesor Dapat Membantu Dosen Agar Beban Kerja Terpenuhi


(iainfmpapua.ac.id) – Asesor dapat membantu dosen agar beban kerja dosen dapat terpenuhi. Ketua LPM IAIN Kudus Dr. Nur Aris, S.Ag., M.Ag menyampaikan hal ini secara online dalam kegiatan  Workshop Penilaian Beban Kerja Dosen (BKD) Bagi Asesor di Lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua, di salah satu hotel di Abepura Jayapura, 22 Februari 2024, secara hybrid.

“Dalam penilaian BKD dan pengunaan aplikasi BKD, seorang Asesor dapat membantu dosen agar beban kerjanya memenuhi, sepanjang tidak melanggar aturan,” ucapnya. Menurutnya, terkadang dosen tidak memperhatikan dalam penggunaan aplikasi secara detail. “Hanya klik selesai, padahal jumlah SKS-nya lebih, sehingga tidak memenuhi, nah, tugas Asesor seharusnya membantu dengan memilah hal ini dan menjadikan ini sebagai beban lebih, sehingga jumlah SKS memenuhi,” jelasnya. Menurutnya, seorang asesor nantinya juga akan menjadi asesi. “Sehingga tidak ada salahnya untuk saling membantu selama tidak menyalahi aturan,” paparnya.

Dalam sambutan sebelumnya, Wakil Rektor I IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. H. Talabudin Umkabu, S.Ag, M.Pd menyampaikan bahwa setiap Institusi harus taat aturan yang diturunkan dari pusat sehingga menghasilkan tata kelola kelembagaan yang baik dan terintegrasi. “Para asesor harus aktif berbagi dan memberikan pandangannya, serta perlu disepakati bersama dokumen wajib yang harus disiapkan untuk penilaian ini secara mendetail,” ujarnya. Warek berharap para asesor menunjukkan keseriusan karena sudah menjadi komtimen untuk mencapai kemajuan dan kebaikan bersama.

Dalam laporan kegiatan, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. Siti Rokhmah, M.Pd menjelaskan bahwa workshop ini didasari atas sistem yang sudah dilaksanakan dan diharapkan membawa manfaat untuk pengembangan profesi dosen. “Saat ini sudah menjadi kewajiban di setiap perguruan tinggi agar setiap dosen membuat laporan berkala dan dinilai oleh asesor internal, ini adalah bagian dari regulasi dan jika tidak dilaksanakan tentunya berimplikasi pada sertifikasi dosen,” terangnya. Pihaknya menambhakan, saat ini LPM IAIN Fattahul Muluk Papua terus berupaya membangun sistem dan mengikuti setiap perkembangan kebijakan Permendikbud Ristek. Workshop ini dihadiri oleh para dosen, Tim TIPD dan peserta dari STAKPN Burere Sentani. (Za/Is/Zul/Her/Ran)

Postingan populer dari blog ini

Musorma harus Menghasilkan Pemimpin yang Memiliki Integritas

Mubes UKM Pencak Silat : Buat Gebrakan ke Publik

KPPN Award : IAIN FM Papua Terima Dua Penghargaan Sekaligus